- Gesa Pertumbuhan Ekonomi, BP Batam Usulkan Pagu Anggaran 2026 sebesar Rp5 Triliun Lebih
- Progres Pergeseran Warga Rempang, 123 KK Tempati Hunian Baru di Tanjung Banon
- BP Batam dan PT Impian Anak Indonesia Teken Nota Kesepahaman
- Perjanjian Kerjasama BP Batam-Bank Mandiri: Fokus Peningkatan Kualitas Layanan Perbankan
- Catat Sejarah, Batam Sukses Bangun Proyek Wind Tower Senilai USD 22 Juta
- Simak Update Terkini Pergeseran Warga Rempang di Tanjung Banon
- Disbudpar Batam Inisiasi Pertemuan Maskapai Air Asia, Asosiasi Pariwisata dan BIB
- BP Batam Gesa Perbaikan Jaringan Pipa di Kawasan Hotel Vista
- Proses Terus Bergulir, BP-Pemkot Batam Komit Atasi Persoalan Banjir
- Lari Batam 10K 2025 Gaet Pelari dari Berbagai Negara dan Daerah
Rapat Pengendalian Inflasi Daerah Langsung Dipimpin Mendagri Secara Virtual

Keterangan Gambar : Rakor secara virtual di Media Center Kantor Bupati, Pasir Peti, Anambas, Selasa (30/8/2022). /1st
KORANBATAM.COM - Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Sekda) Kabupaten Kepulauan Anambas, Ody Karyadi dengan didampingi oleh Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kepulauan Anambas, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Syafrudin Semidang Sakti mengikuti rapat koordinasi (Rakor) pengendalian inflasi daerah tahun 2022 secara virtual, Selasa (30/8/2022) di Media Center Kantor Bupati, Pasir Peti.
Rakor ini dilaksanalan berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor: 500/4825/SJ, tanggal 19 Agustus 2022.
Mendagri Muhammad Tito Karnavian memimpin secara langsung rakor tersebut. Ia mengatakan, dalam menangani inflasi ini dibutuhkan upaya bersama dan memahami apa itu inflasi dan mengetahui bagaimana situasi inflasi indonesia sekarang baik itu di provinsi dan daerah.
Selanjutnya, Menteri Tito juga mengatakan, secara spasial daerah dengan realisasi inflasi diatas sasaran terus meningkat secara tahunan.
“Realisasi inflasi di atas sasaran terus meningkat secara tahunan terdapat 30 provinsi yang realisasi inflasinya di atas sasaran target 3±1 persen, meningkat dari bulan Juni sebanyak 28 provinsi. Sementara 4 provinsi lainnya masih berada dalam rentang sasaran,” ujarnya.
Selanjutnya, Dr. Margo Yuwono sebagai Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) memaparkan dan menjelaskan mengenai inflasi sekaligus langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh pusat dan daerah untuk menangani inflasi.
Dr. Margo menyampaikan bahwa, berbagai capaian indikator makro ekonomi sampai dengan semester I tahun 2022 menunjukkan adanya perbaikan.
“Capaian indikator makro ekonomi sampai dengan semester I tahun 2022 ini menunjukkan adanya perbaikan. Pertumbuhan ekonomi kita cukup bagus sampai dengan semester 2,” katanya.
Selain itu, Margo juga menyampaikan bahwa, perlu adanya catatan dan antisipasi pergerakan inflasi tersebut agar kita terus mengupayakan pemulihan ekonomi dengan baik.
“Namun demikian perlu mendapatkan catatan agar kita terus mengupayakan pemulihan ekonomi yang terus berlanjut. Maka salah satu tugas penting adalah mengantisipasi pergerakan dari pada inflasi, karena kalau inflasi tidak terkendali seperti banyak negara maka akan mengganggu pemulihan,” ujarnya.
“Tugas kita semua adalah bagaimana kita menjaga inflasi supaya tidak terjadi inflasi yang tinggi seperti negara-negara lain karena inflasi yang tinggi dapat berpengaruh terhadap daya beli, kemiskinan,dan seterusnya sehingga penting buat kita semua menjaga stabilitas inflasi,” tambahnya.
Lanjut Margo Yuwono, isu utamanya saat ini adalah waspadai lonjakan inflasi terhadap kenaikan harga komoditas bergejolak, komoditas yang diatur oleh Pemerintah, serta Komoditas energi dan pangan yang di impor.
(Tony /Jhon)