- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
- CIMB Niaga Gelar Festival Musik Sunset 2 Hari di Kebun TMII Jakarta
- PLN Batam Siap Laksanakan Kebijakan Tarif dari Pemerintah Mulai 1 Juli 2025
- Penemuan Batu Bata Bersejarah di Dapur Arang Batam
- Istri di Bengkong Polisikan Suami gegara Cabuli Putri Pertamanya Sendiri
- 106 KK Terdampak Rempang Eco-City Telah Tempati Rumah Baru di Tanjung Banon
Rawan Longsor, Batu Dekat Pemukiman Dievakuasi BPBD Anambas

Keterangan Gambar : Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Kepulauan Anambas, Sulaiman meninjau batu besar yang terancam longsor, Rabu (22/11/2023). /1st
KORANBATAM.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Anambas mengevakuasi batu besar yang berada di sekitar kawasan SMP Negeri 02 Tarempa, Rabu (22/11/2023).
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kepulauan Anambas, Madison melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiap-siagaan BPBD Kabupaten Kepulauan Anambas, Sulaiman memberikan penjelasan terkait hal ini.
Sulaiman mengatakan, kegiatan ini berdasarkan laporan dari pemilik lahan yang meminta bantuan dalam evakuasi batu tersebut karena berpotensi bahaya bagi masyarakat baik yang di bawah maupun yang di atas.
Maka dari itu, kata dia, pihaknya bersama dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) bekerjasama dengan masyarakat untuk mengevakuasi batu besar tersebut.
“Karena situasi yang saat ini curah hujannya cukup tinggi, batu besar yang dekat pemukiman warga itu tergerus air sehingga berpotensi untuk tergelincir. Kalau yang di atas itu berpotensi bahaya longsor bagi rumah dan kalau yang di bawah ini tentunya berpotensi untuk tertimpa jatuhan batu tersebut,” bebernya.
Sulaiman juga menyampaikan bahwa, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan TNI-Polri untuk menjaga keamanan agar proses evakuasi batu tersebut dapat berjalan dengan aman dan lancar.
Untuk prioritas batu yang akan dievakuasi, lanjutnya, saat ini berfokus pada dua titik utama yang memang kondisi batu tersebut sudah masuk ke badan jalan dan berpotensi untuk tergelincir.
“Untuk sementara kita fokus pada dua batu ini. Nanti kita tanya juga ke tukang batu yang akan mengerjakannya apakah ada batu-batu lain yang harus dievakuasi,” ujarnya.
Dijelaskannya juga, proses pengerjaan evauasi batu tersebut dilakukan dengan cara tradisional yaitu dibakar terlebih dahulu lalu di pecah menjadi potongan-potongan kecil dan estimasi pengerjaannya memakan waktu sekitar empat hari.
“Setelah batu dievakuasi, pemilik lahan akan membuat batu miring karena ini adalah lahan pribadi yang otomatis pengelolaannya kita serahkan kepada pemilik lahan,” tutupnya.
(red)