- Hotel Harris ke-4 di Nagoya Thamrin Sudah Mulai Terima Tamu, Ada 240 Kamar
- Kredit Macet, Kooperatif, Pengeroyokan dan Damai: Debitur di Batam Ini Malah Digugat Leasing Adira Finance ke Pengadilan
- Setelah Dubes Australia, Saatnya Uni Emirat Arab Kunjungi Batam
- Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam Ditunjuk Komisaris Utama Taspen
- Kepala BP Batam Lantik dr Tanto sebagai Direktur RSBP Batam
- BP Batam-Pelaku Usaha Perkuat Sinergi Regulasi JPT lewat FGD
- Samsat Anambas Beri Diskon ke Masyarakat yang Bayar Pajak
- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
Sakit Hati, Pria Ini Kirimkan Video Mesum kepada Teman dan Keluarga Pacar

Keterangan Gambar : FD, tersangka penyebar konten asusila digiring petugas untuk dihadirkan dalam gelar Konferensi Pers di Mapolda Kepri, Selasa (2/2/2021). /Ilham Sawalludin
KORANBATAM.COM, BATAM - FD harus berurusan dengan polisi setelah nekat mengirimkan rekaman video lama kepada keluarga kekasihnya. Ia ditangkap Sub Direktorat (Subdit) V Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda Kepri pada Rabu (27/1/2021) lalu, di Jakarta Timur.
Wakil Direktur (Wadir) Reskrimsus Polda Kepri, AKBP Nugroho Agus Setiawan menjelaskan kronologis kejadian berawal sejak 2017 silam, dimana tersangka dan korban menjalin hubungan pacaran yang mana seiring berjalannya waktu tersangka mengajak korban untuk melakukan hubungan layaknya suami istri dan direkam oleh tersangka.
Pada Agustus Tahun 2020, lanjut AKBP Nugroho menceritakan, korban pindah ke Kepulauan Riau (Kepri) untuk berkerja di salah satu perusahaan di Pulau Bintan.
“Korban (pacarnya) pindah untuk bekerja di Pulau Bintan. Nah si FD (tersangka) berencana untuk menyusul korban ke Kepri. Namun, dilarang oleh korban dikarenakan di daerah Kepri masih pandemi Covid-19. Karena hal ini, tersangka merasa hubungan asmaranya seolah-olah digantung sama si pacar (korban),” ujar Nugroho didampingi Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) V Siber Ditreskrimsus Polda Kepri, AKBP Iwan Ariyandhy, dan Kepala Penerangan Masyarakat Bidang Hubungan Masyarakat (Penmas Bidhumas) Polda Kepri, AKBP Imran, saat gelar konferensi pers di Mapolda Kepri, Selasa (2/2/2021).
Keterangan gambar : Kepala Penmas Bidhumas Polda Kepri, AKBP Imran memberikan keterangan saat gelar Konferensi Pers di Mapolda Kepri, Selasa (2/2/2021). /Ilham Sawalludin
Nugroho melanjutkan, pada (22/12/2020) lalu, tersangka yang merasa sakit hati, sehingga mengirimkan foto dan video tersangka dengan korban kepada teman dan keluarga korban dengan menggunakan akun Instagram.
“Tersangka merasa sakit hati. Jadi menyebarkan video dan foto-fotonya ke teman-teman dan keluarga korban. Tujuannya agar korban merasa malu dan sama-sama merasakan sakit hati,” jelasnya.
Sementara, Kasubid Penmas Bidhumas Polda Kepri, AKBP Imran, menambahkan dalam menyamarkan aksinya untuk mengirimkan foto dan video tersebut menggunakan akun Instagram atas nama @Kocheeink yang diubah nama akunnya menjadi @Bunganantaa pada pertengahan Januari 2021 lalu.
“Tim Subdit V Siber Dit Reskrimsus Polda Kepri melakukan penyidikan dan berhasil mengamankan tersangka saat berada di salah satu warung di Jakarta Timur, pada Rabu (27/1/2021),” ujar AKBP Imran.
Adapun barang bukti yang berhasil diamankan petugas dari tangan tersangka FD di antaranya satu unit ponsel, dua alamat Email dengan akun Gmail dan dua akun Instagram yang digunakan tersangka. Sedangkan barang bukti lainnya yang diamankan petugas dari tangan korban yakni dua unit ponsel dan satu alamat Email dengan akun Gmail.
Atas perbuatannya, pasal yang dipersangkakan terhadap tersangka ialah Undang-undang Republik Indonesia (UU-RI) Nomor 11 Tahun 2008 sebagaimana telah diubah dengan atas UU-RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
“Untuk tersangka, kita persangkaan Pasal 45 ayat (1) jo Pasal 27 ayat (1). Ancamannya paling lama 6 tahun dan atau denda paling banyak Rp1 milliar,” ujar AKBP Imran mengakhiri.
(ilham)