- PLN Batam Laksanakan Program BPBL Berbagi Cahaya Wujudkan Harapan dan Menebar Berkah
- Pertamina Sumbagut Jalin Sinergi dengan Kejati Kepri
- Kompetisi Domino Warnai Sumpah Pemuda 2025 di Batam
- Gandeng Grand Batam Mal dan Modena, Properti Ascott Gelar Kompetisi Cumi Masak Hitam Nuansa Halloween
- Libatkan Penegak Hukum TNI-Polri, Petugas Geledah Sel dan Tes Urine Warga Binaan Pemasyarakatan Rutan Batam
- Letkol Cpm Dela Guslapa Partadimadja, Pejabat Baru Dandenpom 1/6 Batam
- PLN Batam dan Maxpower Indonesia Resmikan Pengoperasian 50 Megawatt PLTMG di Momen Hari Listrik Nasional ke-80
- Letkol Inf Yudi Satria Prabowo, Putra Bangkinang Ini Resmi Pimpin Yonif 136 Tuah Sakti
- Camp Pengungsi Vietnam Kini Bernama Galang Heritage Village
- Amsakar: Hari Bakti BP Batam ke 54 Jadi Momentum Perkuat Komitmen dan Kebersamaan
Sejumlah Nelayan Kembali Datangi DPRD, Mengadu Solar Langka Lagi

Keterangan Gambar : Sejumlah nelayan di Anambas saat mendatangi kantor DPRD, Selasa (7/6/2022). /1st
KORANBATAM.COM - Sejumlah nelayan Anambas kembali mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Anambas untuk meminta agar mendesak Pemerintah Daerah (Pemda) terkait ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.
Kedatangan mereka langsung dilakukan rapat dengar pendapat (RDP) antara nelayan dengan Pemkab Anambas dan anggota DPRD di ruang kantor DPRD, Selasa (7/6/2022).
Sekretaris Himpunan Nelayan (HNSI) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Anambas, Dedy, menjelaskan, permasalahan yang saat ini nelayan alami kelangkaan BBM jenis solar bukan lagi cerita baru, melainkan sudah dari beberapa bulan yang lalu para Nelayan di Anambas kesulitan untuk melaut dikarenakan solar langka.
“Kami meminta ketegasan pemerintah dalam menanggapi keserius persoalan nelayan, terutama persoalan minyak. Karena kita sudah beberapa kali duduk bersama, namun hingga sekarang belum membuahkan hasil dan titik terang,” ujarnya.
Dedy juga menyebutkan, apabila keinginan nelayan Anambas terkait solar tidak dipenuhi, maka akan terjadi aksi demonstrasi besar-besaran di Anambas serta tidak ada lagi jual beli ikan di pasar tradisional Tarempa.
“Pesan dari nelayan, penuhilah jerigen kami dengan solar untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Apabila kebutuhan dapur tidak terpenuhi, akan terjadi dua hal, mengemis dan anarkis,” tegas Dedy.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Anambas, Masykur, menuturkan, pihaknya sudah berupaya untuk mencari solusi terkait BBM solar di Kabupaten Kepulauan Anambas.
Masykur mengaku, sudah melakukan koordinasi dengan PT. Pertamina Batam dan melayangkan surat agar menambah kuota BBM untuk Anambas.
“Kita sudah bertemu dan melayangkan surat kepada Pertamina Batam, untuk menambah kuota BBM jenis solar. Dan balasannya adalah pihak pertamina menyetujui penambahan kuota tersebut,” ujarnya.
(Tony/Jhon)







.gif)






















