- Pertamina Sumbagut Raih Initiative Award 2025 dari Human Initiative
- Dukung MBG Aman Berkualitas, Unit SPPG Silaturasa ke Polsek Bengkong
- Lanud Hang Nadim-Tim Gabungan Tertibkan Wilayah KKOP Bandara
- BP Batam Terima Audiensi PT Gunung Puntang Mas
- Ekonomi Kepri Tertinggi Secara Nasional, BI Dorong Pengembangan Ekonomi Biru
- Wakapolda Kepri: Konten Kreator Punya Tanggungjawab Moral Sebarkan Nilai Positif di Tengah Masyarakat
- Imigrasi Batam Deportasi 186 WNA gegara Salahgunakan Izin Tinggal
- Batam Catatkan Pertumbuhan Logistik yang Signifikan
- Sinergi Bangun Batam, Kalapas Baru Temu Sapa Wartawan
- Kick Off Pelatihan Calon Transmigran Rempang Eco-City: Bangun Peradaban, Ciptakan Pusat Ekonomi Baru
SPAM Batam Bahas Peningkatan Suplai Air, Penindakan Illegal Connection dan Pengembangan IPA Jadi Atensi Serius

Keterangan Gambar : Rakor program kerja triwulan II di Hotel Santika, Rabu (29/3/2023). /BP Batam
KORANBATAM.COM - Badan Usaha Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Batam memberikan atensi serius terhadap peningkatan suplai air untuk masyarakat.
Dalam Rapat Koordinasi (Rakor) program kerja triwulan II yang berlangsung di Hotel Santika, penindakan sambungan air ilegal (Illegal Connection) dan pengembangan Instalasi Pengolahan Air (IPA) atau Water Treatment Plant (WTP) menjadi atensi serius dalam upaya peningkatan suplai ke depan.
Sejauh ini, Badan Usaha SPAM Batam diketahui telah memutus delapan titik sambungan air ilegal (Illegal Connection) di Kawasan Jodoh yang menyebabkan suplai terganggu.
“Dari 14 laporan indikasi ilegal, kita sudah lakukan pemutusan terhadap delapan meteran. Rata-rata kasus adalah ilegal koneksi dan ilegal konsumsi,” ujar Direktur Badan Usaha SPAM Batam, Denny Tondano, Rabu (29/3/2023).
Denny menjelaskan, Kawasan Jodoh dan Maritim Square atau District Metric Zone (DMZ) 14 menjadi daerah paling rawan terhadap sambungan ilegal. Baik ilegal koneksi ataupun ilegal konsumsi.
Dari catatan yang ada, angka kehilangan air di wilayah kerja SPAM Batam akibat sambungan ilegal tersebut mencapai sekitar 18 persen. Dengan total kehilangan hampir 500 lt/dt.
Sedangkan untuk Kawasan Jodoh dan sekitarnya, persentase kehilangan pun mencapai 26 persen dan menjadi titik paling rawan dibandingkan daerah lain.
Denny berharap, masyarakat Batam tak lagi bandel dan menghiraukan imbauan yang telah disampaikan SPAM Batam sejak penindakan sambungan ilegal ini dilakukan, Selasa (21/3/2023) lalu.
Tak main-main, pihaknya bakal menempuh jalur hukum jika masih menemukan warga yang memakai sambungan ilegal.
“Proses hukum itu agar jadi efek jera. Kepala BP Batam pun memberikan atensi serius terhadap permasalahan kurangnya suplai ke masyarakat akibat tindakan-tindakan ilegal, jadi kita tak main-main,” tegasnya.
Sementara, penguatan dan pengembangan terhadap Instalasi Pengolahan Air (IPA) atau Water Treatment Plant (WTP) agar suplai air ke masyarakat ikut meningkat turut jadi pembahasan penting dalam rakor tersebut.
Untuk mendukung langkah tersebut, Badan Usaha SPAM Batam pun akan memperkuat dan melakukan pengembangan terhadap jaringan perpipaan yang ada.
Denny berharap, masyarakat dapat merasakan manfaat pekerjaan ini dalam waktu dekat.
Hal ini juga selaras dengan komitmen Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, terhadap permasalahan ketersediaan air untuk masyarakat.
“Pelayanan harus kita dahulukan, ini yang menjadi prioritas. Mudah-mudahan suplai air terus maksimal,” pungkasnya. (***)







.gif)






















