- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
- CIMB Niaga Gelar Festival Musik Sunset 2 Hari di Kebun TMII Jakarta
- PLN Batam Siap Laksanakan Kebijakan Tarif dari Pemerintah Mulai 1 Juli 2025
- Penemuan Batu Bata Bersejarah di Dapur Arang Batam
- Istri di Bengkong Polisikan Suami gegara Cabuli Putri Pertamanya Sendiri
Utusan Presiden Prabowo, Deputi IV BP Batam Sampaikan Kesan Mendalam Pascapelantikan Paus Leo XIV di Vatikan

Keterangan Gambar : Fary Francis, Deputi Investasi dan Pengusahaan BP Batam di lapangan Santo Petrus, Vatikan, Minggu (18/5/2025). /BP Batam
KORANBATAM.COM - Dalam suasana sakral yang penuh sukacita, Fary Francis, Deputi Investasi dan Pengusahaan Badan Pengusahaan (BP) Batam bersama dengan Muhaimin Iskandar, Menteri Koordinator (Menko) Pemberdayaan Masyarakat dan Budi Arie Menteri Koperasi diutus oleh Presiden Prabowo menghadiri dan menyaksikan langsung pelantikan Paus Leo XIV Pada Hari Minggu (18/5/2025), di lapangan Santo Petrus, Vatikan.
Upacara agung ini bukan sekadar seremoni keagamaan, tetapi juga momentum penting yang sarat makna tentang kekuasaan, kerendahan hati, dan kesinambungan Gereja Katolik. Momen ini secara resmi menandai dimulainya masa kepemimpinan Paus Leo XIV sebagai Uskup Roma dan Pemimpin Gereja Katolik sedunia.
Kehadiran Fary dalam momen bersejarah tersebut merupakan bagian dalam keberagaman di Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang menunjukkan bahwa semua suku, agama dan kelompok masyarakat terwakili secara adil. Seusai pelantikan, Fary menyampaikan terdapat dua momen penting yang dapat menjadi pelajaran dan diteladani dalam proses pelantikan Paus Leo XIV, yakni pertama, simbolisme sakral yang menyentuh.
Banyak simbol sakral yang menjadi bagian tak terpisahkan dari pelantikan ini. Salah satu yang paling menyentuh adalah pallium selendang wol putih bertanda lima salib merah yang dikenakan di bahu Paus sebagai lambang misi pastoral untuk menggembalakan umat dengan kasih dan pengorbanan.
Pallium ini dirajut dari wol dua ekor anak domba yang diberkati, mencerminkan makna pengorbanan Kristus dan tanggung jawab spiritual seorang pemimpin.
Simbol lainnya adalah cincin nelayan (fisherman’s ring), terbuat dari emas murni dan diukir dengan gambar perahu Santo Petrus serta nama Paus baru. Cincin ini melambangkan otoritas apostolik Paus sebagai penerus langsung dari Santo Petrus, pemimpin pertama Gereja.
Rangkaian prosesi pelantikan berlangsung khidmat dan penuh makna dari penghormatan para kardinal di Altar Pengakuan, doa di makam Santo Petrus hingga penerimaan pallium dan cincin oleh Paus dari tangan kardinal protodiakon.
“Puncaknya adalah saat Paus Leo XIV memberkati Injil ke empat penjuru dunia dan menerima penghormatan dari perwakilan lima benua lambang kesatuan Gereja universal. Upacara ditutup dengan berkat urbi et orbi (“kepada kota dan dunia”),” ungkap Fary.
Kedua, Pesan Damai dari Takhta Suci
Dalam sambutan pertamanya, Paus Leo XIV menyampaikan pesan damai yang tulus: “Semoga damai menyertai anda, saudara-saudara terkasih,” ucapan ini bukan sekadar salam, tetapi seruan universal agar damai Kristus yang bangkit dapat menyentuh hati setiap pribadi, keluarga, bangsa dan seluruh umat manusia.
Damai yang bersumber dari kasih Tuhan yang mencintai semua tanpa syarat menjadi fondasi kuat bagi masa depan yang lebih bersaudara.
“Paus Leo XIV juga menggarisbawahi pentingnya semangat dialog, keterbukaan, dan misi kasih. Ia mengajak umat manusia menjadi gereja yang misioner membangun jembatan, bukan tembok dan hadir dengan tangan terbuka bagi semua yang membutuhkan,” ujar Fary yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Komisi V DPR-RI 2014-2019 dan Komisaris Utama Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri).
Fary menambahkan, sebagai Paus ke-267 dan yang pertama berasal dari Amerika Serikat, Paus Leo XIV membawa pengalaman panjang sebagai misionaris di Peru, di tengah masyarakat kecil dan tertindas. Kepeduliannya terhadap keadilan sosial dan solidaritas lintas batas menjadikannya harapan baru bagi dunia untuk merajut tenunan perdamaian dalam motif warna-warni kemanusiaan universal.
“Proficiat Paus Leo XIV Selamat memimpin dan melayani dunia. Salam sukacita dari Indonesia. In Ilu uno, unum. Dalam Dia yang Satu, kita menjadi satu,” tutup Fary. (*)