- Gotong Royong bersama Masyarakat Bersihkan Waduk Duriangkang
- Kodaeral IV Batam Sambut Kedatangan Peserta PPKM 2025
- Langgar Aturan di Batam, 20 Pengamen dan Anak Punk Jalanan Diberi Sanksi
- Subaru Hadirkan Program Eksklusif dan Kolaborasi Perdana di Pasar Otomotif Tanah Air
- Perekrut-Pengendali Ditangkap di Batam dan Sukabumi
- PELNI Beri Diskon Tiket Kapal ke Semua Rute untuk Libur Nataru 2025-2026
- Walau Sidang Masih Berjalan, Eksekusi Rumah di Rosedale Batam Tetap Dilakukan
- Guru TK se-Batam Pererat Hubungan lewat Outbound Penutup Tahun 2025
- Embat Kalung Emas 2,5 Gram di Leher Seorang Bocah Demi Gaya Hidup
- Banyak Promo, Rayakan Natal dan Pergantian Tahun dengan Nuansa Baru di Swiss-Belhotel Batam
Viral Rekaman Kemunculan Buaya Disebut Berada Pelabuhan Beton Sekupang, Kasat Polairud Polresta Barelang: Bukan di Batam

Keterangan Gambar : Kasat Polairud Polresta Barelang, Kompol R. Moch. Dwi Ramadhanto. /Polresta Barelang
KORANBATAM.COM - Menindaklanjuti sebuah rekaman video memperlihatkan penampakan buaya di perairan persis berada di bawah pelabuhan beredar di media sosial, Kasat Polairud Polresta Barelang, Kompol R. Moch. Dwi Ramadhanto menegaskan bahwa peristiwa tersebut bukan terjadi di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Ramadhanto mengatakan, rekaman video dengan diberi keterangan yang menyatakan jika buaya tersebut berada di sekitar pelabuhan beton Sekupang itu tidak benar.
Ia menyampaikan bahwa, lokasi buaya itu terletak di rea pelabuhan berdekatan dengan Kali Lamong perbatasan Surabaya-Gresik atau tepatnya di perairan pelabuhan Wilmar, Gresik.
“Bukan di Batam. Belum ada info kalau di Sekupang, tapi sama seperti video di Bawean kemarin yang viral. Jadi dipastikan video itu terjadi di perairan Pelabuhan perbatasan Gresik-Surabaya,” ujar Ramadhanto saat dikonfirmasi KORANBATAM.COM melalui pesan singkat WhatsApp, Rabu (7/12/2022) siang.

Keterangan gambar: Screenshot rekaman video memperlihatkan penampakan buaya di perairan persis berada di bawah pelabuhan beredar di media sosial. /1st
Untuk itu, kata Ramadhanto, pihaknya berharap masyarakat harus bijak menyebarkan informasi. Namun, pihaknya tetap akan responsif terkait informasi yang diberikan masyarakat.
“Ada yang bilang di Batam, ada yang bilang di Bawean, ada juga yang bilang di Gresik. Untuk itu saya minta kepada masyarakat juga harus bijak menyikapi kebenaran video itu. Harus dicek dulu, jangan sampai menimbulkan keresahan. Tapi kita tetap akan responsif terkait informasi dari masyarakat,” ungkapnya.
Ia mengatakan, akan terus memantau dan memonitor keberadaan buaya itu. Jika keberadaan buaya itu mengganggu, pihaknya akan bekerjasama dengan stakeholder terkait untuk mengamankan satwa liar yang dilindungi tersebut.
“Jangan terpancing isu-isu yang belum tentu kebenarannya dan apabila menemukan hal-hal yang membahayakan, segera hubungi petugas terdekat. Yang pasti akan terus kita update jika ada temuan, apalagi sampai mengganggu, tentunya kami pasti akan mengamankan buaya itu,” pungkas Ramadhanto.
(iam)







.gif)






















