- BP Batam Siap Sukseskan Keputusan Pemerintah Pusat Terkait Keberlanjutan Ex-Officio
- Warga Anambas Antusias Ikuti Jalan Santai pada Sempena Hari Pers Nasional 2025
- HPN 2025: Kapolres Anambas Senam Sehat-Jalan Santai Bersama Pejabat Daerah dan Insan Pers
- WBP Rutan Batam Panen 140 Kilogram Sayur Kangkung dan Bayam
- Terima Kunjungan SMK Negeri 1 Tanjungpinang, BP Batam Sampaikan Kemajuan Sejumlah Sektor
- BP Batam Terima Kunjungan EHL Campus Singapore, Bahas Potensi dan Strategi Investasi
- Pemalakan Berujung Pengeroyokan Brutal di Batam, 4 Pelaku Ditangkap Polsek Bengkong
- BP Batam Tingkatkan Kualitas Tata Kelola Keuangan BLU
- RSBP Batam Segera Miliki Poliklinik Screening Jantung Bawaan pada Bayi dan Anak
- Tingkatkan Daya Saing Kawasan, BP Batam Dukung Pembangunan Infrastruktur Migas
Ada Negara Tak Happy Hilirisasi di Rempang

Keterangan Gambar : Tenaga Ahli Menteri Investasi, Rizal Calvary Marimbo (kiri) bersama Presiden Jokowi. /BP Batam
KORANBATAM.COM - Kue investasi kian menjadi rebutan berbagai negara. Berbagai cara dipakai untuk menjegal investasi di negara pesaing. Sebab itu, hilirisasi yang tengah digalakkan pemerintah di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), tak membuat semua negara happy.
Hilirisasi adalah proses transformasi ekonomi berkelanjutan di mana kebijakan industrialisasi berbasis komoditas bernilai tambah tinggi, menuju struktur ekonomi yang lebih kompleks.
“Ada negara tidak happy kita maju dengan hilirisasi, utamanya di Rempang, segala macam cara dipakai untuk menjegal penciptaan nilai tambah di negara kita,” ujar Tenaga Ahli Menteri Investasi, Rizal Calvary Marimbo di Batam, Rabu (13/9/2023).
Rizal mengatakan, sejak berakhirnya Covid-19, berbagai cara dilakukan untuk menarik arus modal asing ke dalam negeri untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai negara. Salah satunya dengan mendorong investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI).
Pasalnya, sektor konsumsi tidak bisa diandalkan sepenuhnya lagi untuk menopang PDB (produk domestik bruto).
Berbagai negara meningkatkan daya saingnya baik melalui peningkatan infrastruktur, kemudahan perizinan, energi, insentif pajak, ketersediaan bahan baku dan lain sebagainya.
Indonesia, melalui Kementerian Investasi (Menves) bekerja keras memberikan gula-gula terbaik untuk investor.
“Dibawa kepemimpinan Menteri Bahlil, kemudian investor berebut masuk membawa modalnya di Indonesia. Tidak semua negara happy dengan kepiawaian Menteri Bahlil ini, apalagi dengan hilirisasi yang sedang digencarkan. Macam-macam jurus dipakai untuk menggagalkan, utamanya di Rempang ini,” imbuh dia.
Menurut laporan United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) yang bertajuk World Investment Report 2023, total nilai investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) di Asia Tenggara mencapai US$222,56 miliar pada 2022.
Nilai FDI tersebut naik 4,58 persen dibandingkan dengan periode setahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Adapun Indonesia meraih investasi asing terbesar ke-2 di Asia Tenggara pada 2022, dengan nilai FDI yang diterima mencapai US$21,96 miliar.
Posisi Indonesia berada di bawah Singapura yang nilai FDI-nya memimpin kawasan ini. Tercatat, nilai investasi asing yang mengalir ke Negeri Singa pada 2022 mencapai US$141,21 miliar.
Berikutnya, ada Vietnam di urutan ketiga dengan investasi asing yang diterima sebesar US$17,9 miliar, diikuti Malaysia yang menerima US$16,93 miliar. (***)