- Li Claudia: Anugerah Investasi BP Batam Jadi Inspirasi dan Perkuat Sinergi Bangun Daerah
- ESB Dorong Transformasi Digital Kuliner Sumatera, Mulai dari Batam
- Kapolsek Batuampar dan Wartawan Coffee Morning
- Silaturahmi Kepala dan Waka BP Batam dengan Kajati Kepri
- Makan Berhidang Warnai Rangkaian Kenduri Warisan Budaya Takbenda Batam 2025
- Sudah 2 Kali, Kakek Durjana Cabuli Bocah 4 Tahun di Bengkong Batam
- Baju PDU Walikota Batam Pertama, Koleksi Terbaru di Museum Raja Ali Haji di Hari Jadi ke-5
- Didepan Pemerintah AS, Fary Tegaskan Komitmen Prabowo Jadikan Batam Tujuan Investasi Dunia
- Pemotor Tewas Tergeletak di Tempat, Diduga Jadi Korban Tabrak Lari
- Bhayangkari Ranting Bengkong Dorong Semangat Sehat dan Perkuat Tali Persaudaraan lewat Senam Aerobik
Baju PDU Walikota Batam Pertama, Koleksi Terbaru di Museum Raja Ali Haji di Hari Jadi ke-5

Keterangan Gambar : Kepala Disbudpar Batam, Drs Ardiwinata (dua dari kiri), dalam agenda peluncuran koleksi terbaru Seragam Wali Kota Batam Adminstratif Pertama Ir HR Usman Draman di Hari Jadi yang ke-5 tahun Museum Batam Raja Ali Haji di Alun-alun, baru-baru ini. /Dok. Disbudpar Batam
KORANBATAM.COM - Malam puncak perayaan Hari Jadi yang ke-5 Museum Batam Raja Ali Haji yang bertepatan dengan Hari Museum Nasional berlangsung meriah di Alun-alun Engku Putri Batam Center, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Acara ini menjadi penutup rangkaian kegiatan peringatan yang telah diisi dengan berbagai lomba, dan pertunjukan seni budaya.
Acara dipandu oleh Rio dan Ajeng dari Solidaritas Pembawa Acara (Swara) Batam serta dibuka dengan penampilan musik tradisional Melayu oleh grup Malaykustik.
“Dalam kegiatan ini Malaykustik memainkan beberapa lagu yakni Empat Dara, Joget Tanjung, Katong, Zapin Madah Pusaka, Dikenang Jangan Disebut Jangan, Tualang Tiga serta Nurlela,” uncap Rafiyadi, salah satu personel Malaykustik.
Penampilan tersebut dilanjutkan dengan Tari Persembahan oleh Sanggar Titah Tuan Ku.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Museum Batam Raja Ali Haji, Senny Thirtywani dalam laporannya menyampaikan bahwa, sejumlah capaian museum sepanjang tahun 2025.
“Jumlah koleksi yang telah terdaftar dalam sistem registrasi nasional mencapai 79 item, dan jumlah pengunjung dari Januari hingga September 2025 tercatat sebanyak 5.407 orang,” terangnya.
Ia juga menambahkan bahwa, dalam rangkaian perayaan ini digelar dua lomba utama, yaitu lomba fotografi dan lomba Interpretasi Gurindam 12 serta bazar hingga hiburan rakyat.
Selain itu, museum juga tengah menyiapkan mini theater sebagai sarana pembelajaran sejarah yang lebih interaktif.
“Mini theater ini nantinya akan menjadi ruang edukatif yang menampilkan film dokumenter sejarah Batam dan kebudayaan Melayu, sehingga pengunjung dapat belajar dengan cara yang lebih menarik,” ujarnya.
Lomba fotografi yang berlangsung pada tanggal 17 sampai 19 Oktober diikuti oleh 23 peserta. Para pemenang lomba tersebut adalah juara pertama Zya F, juara kedua Tegar FW, juara ketiga Gugatin dan juara harapan pertama yakni Gandari Kuswara.
Sementara itu, lomba interpretasi Gurindam 12 diikuti oleh 10 peserta dengan hasil juara pertama Deni Kuswara, juara kedua Stevany, juara ketiga Johanesdeak dan juara harapan pertama Gandari Kuswara.
Pada malam puncak juga dilakukan peluncuran koleksi terbaru museum, yaitu Seragam Wali Kota Batam Adminstratif Pertama Ir HR Usman Draman, tombak bilah lalang, lembing bilah pandan dan tempayan.
Koleksi senjata dan tempayan tersebut sebelumnya dimiliki oleh Raja Alip, yang kemudian diserahkan secara simbolik kepada Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam, Drs Ardiwinata.
Sementara itu, Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Batam, Yang Mulia Dato’ Wira Setia Utama Raja Haji Muhammad Amin menyerahkan koleksi Seragam Wali Kota Batam Pertama atau Pakaian Dinas Upacara (PDU) kepada Drs H Heriman HK, Asisten Administrasi (Adm) Umum yang hadir mewakili Wali Kota Batam, Dr Amsakar Achmad.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan perayaan ini. Kami berharap Museum Batam dapat terus berkembang dalam upaya pelestarian sejarah, khususnya sejarah Melayu,” ujar Heriman dalam sambutannya.
Kepala Disbudpar Batam, Drs Ardiwinata juga menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan perayaan ini.
“Museum bukan hanya tempat menyimpan benda-benda bersejarah, tetapi juga ruang untuk membangun kesadaran dan kebanggaan masyarakat terhadap warisan budaya daerah. Melalui perayaan ini, kami ingin mengajak masyarakat Batam, terutama generasi muda, untuk lebih mengenal dan mencintai sejarah kotanya sendiri,” ujarnya, Senin (20/10).
Sebagai penutup, dilaksanakan prosesi adat pemotongan Nasi Besar yang sarat makna.
Tradisi ini melambangkan rasa syukur, penghormatan dan kebersamaan masyarakat Melayu.
Nasi kuning yang disajikan di atas dulang bertingkat menjadi simbol kemuliaan dan kebesaran adat yang terus dijaga sebagai warisan budaya tak benda masyarakat Batam.
(iam)







.gif)






















