Makan Berhidang Warnai Rangkaian Kenduri Warisan Budaya Takbenda Batam 2025

Reporter : KORANBATAM.COM 21 Okt 2025, 16:55:07 WIB SENI DAN BUDAYA
Makan Berhidang Warnai Rangkaian Kenduri Warisan Budaya Takbenda Batam 2025

Keterangan Gambar : Tradisi Makan Berhidang yang digelar di gedung LAM Batam, Selasa (21/10/2025). /Dok. Disbudpar Batam


KORANBATAM.COM - Suasana penuh keakraban dan kekeluargaan mewarnai kegiatan Makan Berhidang yang digelar di gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Batam pada Selasa (21/10/2025).

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IV Riau dan Kepulauan Riau (Kepri) bekerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Batam melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam serta LAM Batam.

Makan Berhidang menjadi bagian dari rangkaian Kenduri Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Batam tahun 2025, yang akan berlangsung pada tanggal 23 hingga 25 Oktober 2025 di Alun-alun Engku Putri Batam Center.

Kegiatan ini dihadiri oleh para tokoh adat, pejabat pemerintahan serta peserta workshop dan seminar kebudayaan.

Hadir dalam kesempatan diantaranya Kepala BPK Wilayah IV Riau dan Kepri Jumhari, Ketua LAM Batam Yang Mulia Datok Wira Setia Utama Raja Haji Muhammad Amin yang diwakili oleh unsur Ketua Datok Haji Samsudin Jafar, Wali Kota Batam yang diwakili oleh Kepala Disbudpar Batam Datok Drs Ardiwinata, Perwakilan LAM Provinsi Kepri Datok Haji Muhammad Zen serta tamu undangan dari unsur Organisasi Perangkat Daerah (OPD), BPK dan komunitas budaya.

Acara dimulai dengan doa bersama dan pembacaan pantun adat Melayu, dilanjutkan dengan penyambutan tamu kehormatan.

Hidangan khas Melayu tersaji di atas talam besar yang melambangkan kebersamaan dan persaudaraan.

Dalam sambutannya, Kepala BPK Wilayah IV, Jumhari menyampaikan bahwa, kegiatan Makan Berhidang bukan sekadar jamuan, tetapi memiliki nilai spiritual dan sosial yang tinggi.

“Kegiatan makan berhidang ini adalah wujud kita sebagai seorang muslim yang beriman. Sebelum memulai kegiatan Kenduri WBTb, kita wajib menjamu para tamu undangan untuk mendoakan kelancaran acara nanti. Harapannya, kegiatan seperti ini dapat terus menjadi tradisi yang memperkuat nilai kebersamaan dan kemajuan kebudayaan di masa depan,” terangnya.

Usai sambutan, para tamu undangan dipersilakan untuk duduk bersila di sekitar talam besar yang telah disiapkan.

Dengan penuh sopan santun dan rasa hormat, mereka menyantap hidangan secara bersama-sama, mencerminkan nilai kesetaraan tanpa perbedaan status atau jabatan.

Turut memberikan sambutan, Kadisbudpar Batam, Drs Ardiwinata yang hadir mewakili Wali Kota Batam, Dr Amsakar Achmad dalam kesempatan itu, beliau menegaskan pentingnya memahami ruang lingkup kebudayaan secara luas.

“Saya di sini mewakili Bapak Wali Kota Batam, Dr Amsakar Achmad. Budaya itu sangat luas, terbagi ke dalam sepuluh bidang, mulai dari bahasa, sastra lisan, olahraga tradisional, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, permainan rakyat, manuskrip sampai dengan cagar budaya. Semua unsur itu saling berkaitan dan menjadi identitas bangsa. Karena itu, pelestarian budaya bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga tanggung jawab bersama masyarakat,” ungkapnya.

Melengkapi rangkaian sambutan, unsur Ketua LAM Batam, Datok Haji Samsudin Jafar turut menjelaskan filosofi Makan Berhidang yang sarat makna dalam adat Melayu.

“Filosofi makan berhidang adalah tradisi makan bersama dalam budaya Melayu, di mana makanan disajikan dalam satu talam besar dan dinikmati bersama-sama dengan duduk di lantai atau mengelilingi talam tersebut. Tradisi ini menekankan nilai kebersamaan, kesetaraan dan sopan santun. Biasanya dilakukan pada acara adat seperti pernikahan atau kenduri dan makanan disantap menggunakan tangan secara langsung tanpa perbedaan menu,” jelasnya.

Melalui pelaksanaan Makan Berhidang ini diharapkan nilai-nilai luhur budaya Melayu dapat terus hidup dan diwariskan kepada generasi muda, sebagai bagian dari identitas dan kebanggaan masyarakat Kepri, khususnya Batam.


(iam)




Komentar Facebook

Komentar dengan account Facebook