- Wanita Penghuni Kos di Batuampar Batam Diintip lewat Kamera Tersembunyi, Tak Lama Diamankan Polisi
- Pengurus Pikori BP Batam periode 2025-2029 Resmi Dilantik
- Tutup Pelaksanaan Porkot Batam VI, Amsakar Dorong Pembinaan Atlet Berkelanjutan
- Polisi Selidiki Temuan Tengkorak dan Tulang Manusia usai Cari Cumi di Pulau Noran Anambas
- Tokoh Masyarakat di Bengkong Ajak Seluruh Komponen Jaga Kerukunan-Stabilitas Wilayah
- Tak Usah Khawatir, Mental Health Dijamin BPJS Kesehatan
- Listrik di Tanjung Piayu Padam, PLN Batam Jelaskan Penyebabnya
- Siswa Dikreg Seskoal Angkatan ke-65 Laksanakan Audiensi ke Kodaeral IV, Ini yang Dibahas
- Kepala BP Batam Tegaskan Anggaran 2026 untuk Pembangunan Infrastruktur, Ekonomi dan Kesehatan
- Polsek Bengkong Berbagi dengan Anak Yatim di Pondok Pesantren Al Fatah
Amsakar Pastikan Penanganan Anak Stunting hingga ke Wilayah Hinterland

Keterangan Gambar : Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad (berdiri, kemeja putih), memberikan sambutan saat mengunjungi Kantor Camat Belakang Padang, Rabu (12/1/2022). /Pemko Batam
KORANBATAM.COM - Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, hadir rembuk stunting dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting Kota Batam di Kantor Camat Belakang Padang, Rabu (12/1/2022).
Amsakar mengatakan, penanganan anak stunting tidak hanya dilakukan di Mainland (pulau utama) saja. Tapi juga dilakukan sampai ke wilayah Hinterland (pulau penyangga).
“Penanganan stunting harus menjadi perhatian kita semua. Karena itu Pemerintah Kota (Pemko) Batam saat ini terus fokus untuk menuntaskan stunting ini,” kata Amsakar.
Karena itu, rembuk stunting perlu dilakukan guna membahas serta meningkatkan pemahaman kepada calon orang tua maupun juga kader-kader pendamping.
“Ciri-ciri stunting bisa kita lihat dari tingginya dan berat badannya yang tidak standar seusianya,” ujarnya.
Itu sebabnya, kata dia, melalui rembug stunting ini khususnya orang tua dapat memahami bagaimana mencegah anak yang akan dilahirkan nanti tidak stunting. Begitu juga para pendamping, juga dapat meningkatkan pengetahuan sehingga dapat memberikan penjelasan dan membantu para orang tua atau calon-calon pengantin.
“Tadi ada beberapa hal yang kita bahas untuk penanganan stunting di Kecamatan Hinterland ini. Belakangpadang, Bulang dan Galang,” katanya.
Salah satunya terkait dengan pelayanan kesehatan masyarakat maupun Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang jaraknya yang sulit untuk dijangkau. Maka itu, Pemko Batam akan mempertimbangkan untuk kader-kader pendamping di tiga kecamatan ini untuk diberikan biaya pengganti transportasi.
“Kemudian anak-anak yang stunting bagaimana gizinya tercukupi,” ujarnya.
Menurut Amsakar, angka stunting di Kota Batam sebenarnya relatif rendah yakni 6,2 persen untuk di Mainland dan 3,6 untuk yang di Hinterland. Namun, kendati demikian upaya penurunan angka harus terus dilakukan.
Sumber: Pemko Batam