- Setelah Dubes Australia, Saatnya Uni Emirat Arab Kunjungi Batam
- Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam Ditunjuk Komisaris Utama Taspen
- Kepala BP Batam Lantik dr Tanto sebagai Direktur RSBP Batam
- BP Batam-Pelaku Usaha Perkuat Sinergi Regulasi JPT lewat FGD
- Samsat Anambas Beri Diskon ke Masyarakat yang Bayar Pajak
- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
Begini Kegigihan Anak Nelayan Asal Anambas Raih Cita-cita Jadi Prajurit TNI AD

Keterangan Gambar : Serda Candra, anak nelayan asal Kecamatan Siantan Timur, Anambas, saat ini bertugas di Kesdam IV/Mulawarman. /1st
KORANBATAM.COM - Candra, putra dari pasangan Mad Dahari dan Aidayu ini merupakan keluarga sederhana yang bercita-cita ingin menjadi seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) akhirnya terwujud.
Impian dan harapan itu diperolehnya tidak mudah karena untuk mengangkat derajat hidup keluarga menjadi seorang prajurit TNI AD banyak rintangan yang telah dilaluinya.
Candra bercerita bahwa, dengan mengandalkan ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA) lulusan tahun 2021 lalu, berjuang mengikuti berbagai tahapan dan masuk seleksi menjadi seorang prajurit TNI AD.
Sebagai anak nelayan, Candra sering mendapat cemohan dari tetangga dan keluarga karena tidak akan mampu menjadi seorang abdi negara disebabkan keluarga tergolong sederhana yang tinggal di sebuah desa di Kecamatan Siantan Timur, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Berangkat dari doa kedua orang tuanya, Candra akhirnya bisa melewati tahap demi tahapan sehingga akhirnya lulus seleksi dan saat ini sudah bertugas di Kesehatan Daerah Militer (Kesdam) VI/Mulawarman (MLW).
Saat di wawancara media ini melalui WhastApp, Sersan Dua (Serda) Candra mengatakan, rela sakit-sakitan dan harus jauh dari kedua orang tua yang sangat dia sayangi, namun itu adalah sebagian pengorbanan menjadi seorang prajurit TNI.
“Saya harus pergi bertugas jauh dari sanak saudara dan orang tua, namun tidak mengurangi tanggung jawab saya sebagai anggota TNI AD,“ ungkapnya Selasa (14/6/2022).
Serda Candra juga bercerita jika masuk anggota TNI AD tidak akan lolos dikarenakan ada uang dan relasi, namun ternyata tidak seperti yang didengungkan banyak orang. Mulai dari seleksi sampai akhirnya lulus menjadi prajurit TNI AD tidak ada sepeserpun uang dikeluarkan kecuali untuk kebutuhannya sendiri seperti ongkos dan makanan selama mengikuti seleksi.
“Mula-mula pendaftaran banyak yang menganggap saya akan sia-sia dan tidak akan mampu menjadi TNI, karena ekonomi keluarga saya. Namun alhamdulillah berkat doa dan perjuangan saya, kini saya sudah bertugas sebagai abdi Negara,“ ujarnya.
Ia juga berpesan, bagi putra dan putri yang mempunyai cita-cita yang sama yakni menjadi seorang tentara maju dan berjuang agar dapat menunjukkan bahwa kita bisa dan teruslah berdoa kepada sang pencipta sesuai kepercayaan kita masing-masing meski harus jauh dari keluarga.
“Yang jelas saya harus rela meninggalkan keluarga di kampung halaman. Ini sudah jalan hidup saya dan cita-cita saya untuk mengangkat derajat keluarga. Apa yang saya dapatkan hari ini akan saya jaga sebaik mungkin,“ tutupnya.
(red)