- Ciptakan Wartawan yang Berkompeten, Puluhan Jurnalis Ikuti UKW ke-16 di Kepri
- Rapat Pleno Terbuka KPU Anambas Mencuat Calon Terpilih Wajib Sampaikan LHKPN
- Berikut 13 Pengarahan Pangkoopsud I ke Prajurit Lanud RHF dan Satrad 213
- UAS Isi Tausiyah di Masjid BJ Habibie BP Batam, Ajak Jemaah Laksanakan Ibadah Tepat Waktu
- Piala Asia U-23, BP dan Pemkot Batam Gelar Nobar Timnas Garuda vs Irak
- Sopir Truk di Tanjungpinang Kesulitan Dapat Solar, Antre hingga Berjam-jam di SPBU
- UKW PWI Gratis di Batam Digelar 3 Mei 2024 Mendatang
- Kinerja Bongkar Muat Peti Kemas Pelabuhan Batam Triwulan I 2024 Naik 8 Persen
- DPC PDIP Kepulauan Anambas akan Buka Pendaftaran Kepala dan Wakil Kepala Daerah, Catat Tanggalnya
- Puluhan Karyawan akan Demo di May Day Gegara Upah Lembur Tidak Dibayar
Berikut Update Pengembangan Rempang Eco-City
Keterangan Gambar : Progres pembangunan empat rumah contoh di Tanjung Banon. /Dok. BP Batam
KORANBATAM.COM - Pengembangan program Rempang Eco-City mengalami progres yang cukup signifikan hingga saat ini, Jumat (22/3/2024).
Badan Pengusahaan (BP) Batam melalui Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol, Ariastuty Sirait menyampaikan, sebanyak 393 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak pengembangan sudah sepakat untuk bergeser ke hunian sementara.
Tidak hanya itu, lanjut Ariastuty, jumlah warga yang mulai membuka diri terhadap rencana investasi di Rempang juga terus bertambah. Dimana, total warga yang sudah berkonsultasi dengan Tim Satgas Rempang terkait hak-hak masyarakat dalam pembangunan sebanyak 598 KK.
“Perlahan tapi pasti, warga mulai membuka diri. Tentu ini berkat kerja keras tim yang selalu mengedepankan pendekatan persuasif selama sosialisasi dilakukan,” ujar Tuty, panggilan akrabnya.
Sesuai instruksi Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, kata Tuty, pihaknya diminta untuk terus melakukan upaya-upaya humanis selama melakukan pendataan dan penanganan dampak sosial terhadap warga yang bermukim di areal proyek.
Bukan tanpa alasan, BP Batam menargetkan sebanyak 100 rumah baru yang nantinya berlokasi di Tanjung Banon harus sudah berdiri hingga bulan September 2024 mendatang.
“Untuk saat ini, pembangunan 4 rumah contoh hampir rampung. Keempat rumah tersebut sudah memasuki tahap finishing, seperti pekerjaan pemasangan keramik, pintu, jendela, dan pengecoran tapak tower tandon. Mari sama-sama kita tunggu, yang paling penting semua proses berjalan sebagaimana mestinya,” tambahnya.
Ia juga melaporkan, jumlah warga yang terdampak pembangunan proyek tahap awal di lahan seluas 2.370 hektare tersebut sebanyak 821 KK. Jumlah tersebut berkurang setelah dilakukannya verifikasi dan validasi berkala oleh tim verifikator.
“Anggaran pembangunan rumah baru sudah tersedia, kami berkomitmen agar 94 KK yang sudah menempati hunian sementara akan segera pindah ke rumah baru. Paling lambat September 2024 nanti,” tutupnya. (*)