- Li Claudia: Anugerah Investasi BP Batam Jadi Inspirasi dan Perkuat Sinergi Bangun Daerah
- ESB Dorong Transformasi Digital Kuliner Sumatera, Mulai dari Batam
- Kapolsek Batuampar dan Wartawan Coffee Morning
- Silaturahmi Kepala dan Waka BP Batam dengan Kajati Kepri
- Makan Berhidang Warnai Rangkaian Kenduri Warisan Budaya Takbenda Batam 2025
- Sudah 2 Kali, Kakek Durjana Cabuli Bocah 4 Tahun di Bengkong Batam
- Baju PDU Walikota Batam Pertama, Koleksi Terbaru di Museum Raja Ali Haji di Hari Jadi ke-5
- Didepan Pemerintah AS, Fary Tegaskan Komitmen Prabowo Jadikan Batam Tujuan Investasi Dunia
- Pemotor Tewas Tergeletak di Tempat, Diduga Jadi Korban Tabrak Lari
- Bhayangkari Ranting Bengkong Dorong Semangat Sehat dan Perkuat Tali Persaudaraan lewat Senam Aerobik
Dishub LH Anambas Imbau Masyarakat Tidak Pakai Mobil Lewat Jembatan SP

Keterangan Gambar : Jembatan Selayang Pandang (SP), Tarempa, Kepulauan Anambas.
KORANBATAM.COM - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kepulauan Anambas mengimbau kepada seluruh masyarakat bagi yang memiliki kendaraan roda empat (R4) agar tidak melintasi jembatan Selayang Pandang (SP) yang saat ini kondisinya sedang rawan. Sebab tiang-tiang SP 1 sudah berkarat jika dilalui oleh kendaraan roda empat dengan beban yang berat dikawatirkan jembatan bisa rubuh.
“Kita mengimbau kepada seluruh masyarakat yang memiliki kendaraan R4 atau mobil agar tidak melewati jembatan SP. Saat ini kondisi jembatan SP itu sedang kritis, sebab semua tiangnya sudah keropos,” kata Kepala Dishub Lingkungan Hidup (LH) Kepulauan Anambas, Ekodesi kepada wartawan, Senin (10/5/2021).

Keterangan gambar: Kepala Dishub LH Kepulauan Anambas, Ekodesi.
Ekodesi juga menambahkan bahwa, agar masyarakat bersabar menunggu proses pembangunan SP2 yang saat ini sedang dikerjakan sehingga masyarakat yang melintas akan merasa nyaman karena tiangnya kokoh dan bisa dinyatakan aman untuk dilalui dengan beban tertentu.
“Kita mengimbau agar masyarakat bersabar. Jika nanti jembatan SP 2 sudah selesai bisa dilalui oleh kendaraan roda empat namun dengan beban tertentu,” ujarnya.
Sebelumnya kata Ekodesi mengatakan, jembatan SP dibuat penghalang dari semen namun untuk kepentingan darurat tidak bisa dilalui kendaraan roda empat sehingga diputuskan dibuka. Namun dengan kesadaran masyarakat diharapkan agar tidak melalui jembatan SP dengan mobil jika itu bukan emergency (bahaya).
“Dulu sudah pernah dibuat penghalang dari semen, namun ketika darurat seperti ambulans mau membawa pasien itu kan mendesak sehingga dibuka. Tapi kalau tidak darurat sebaiknya jangan pakai mobil lah, pakai motor kan masih bisa dilalui,” ujarnya.
Dia mencontohkan kendaraan mobil Bupati dan Wakil Bupati Anambas tidak melalui jembatan tersebut, mobil keendaraan dibuat diseberang jembatan SP. Bahkan Bupati dan Wakil Bupati Anambas ketika melintasi jembatan SP itu menggunakan sepeda motor.
“Kita sebenarnya bisa mencontoh pak Bupati maupun pak wakil bupati selalu naik sepeda motor jika lewat SP. Mobil diparkir diseberang jembatan atau sebelum SP. Itu seharusnya bisa kita contoh,” ujarnya.
(jhon)







.gif)






















