- Medco E&P Natuna Koleb Bareng Pelajar SMP di Anambas Gelar Gerakan Tanam 5.000 Bibit Manggrove
- KSOP Batam Perketat Uji Kelaikan 91 Kapal Penumpang
- Kepala BP Batam Raih Penghargaan Inspiring Professional dan Leadership Award 2025
- Satgas Pangan Polresta Barelang Bolak-balik ke Pasar Distributor
- Kader Gerindra Kepri Kompak Hadiri Taklimat Prabowo di Hambalang
- BP Batam Terima Kunjungan Apindo Kepri, Bahas Potensi dan Tantangan Investasi
- Perkuat Sinergi Keamanan Udara dan Informasi Publik di Batam
- 58 Sekolah SMP se-Batam Ikuti Olimpiade Sains Forgusa
- Polsek Bengkong Aktif Gelar Jumat Curhat, Jembatan Silaturahmi Antara Polisi dan Masyarakat
- Pertamina Sumbagut Raih Initiative Award 2025 dari Human Initiative
Edukasi Warga untuk Penurunan Angka Stunting di Batam yang Mencapai 3.356 Anak

Keterangan Gambar : Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad. /Pemko Batam
KORANBATAM.COM - Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, gencar mengedukasi masyarakat menangani stunting di Batam. Pihaknya menargetkan angka stunting turun 16 persen dari jumlah kasus stunting di Batam.
“Hingga saat ini, ada 3.356 anak mengalami stunting dari total 55.720 anak yang ada di Batam. Target kami 2024, sudah turun 14 persen dari total kasus stunting,” ujar Amsakar yang sebagai pembicara di Seminar Stunting bagi Wanita Kristen di Gereja Gereja Bethel Indonesia (GBI) ManHop Batam Kota, Kamis (24/3/2022).
Meski angka stunting di Batam mencapai 3.356 anak, angka tersebut paling rendah di Kepulauan Riau (Kepri) maupun nasional. Untuk itu, penanganan stunting harus terus dilakukan agar ke depan lebih baik lagi.
“Untuk nasional angka stunting 27 persen, Kepri 16,8 persen. Sementara Batam hanya 6,02 persen. Kami terus berupaya agar angka stunting ini terus turun,” sebutnya.
Adapun cara yang dilakukan yakni dengan terus mengedukasi warga agar dalam produksi hingga membesarkan anak dapat diperhatikan dengan baik.
“Alhamdulillah (Batam) sudah terkelola dengan baik. Kami punya 1.632 kader, 21 tim Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), 128 keluarahan siaga, 501 kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), dan 24 perguruan tinggi yang fokus menangani stunting ini,” katanya.
Untuk itu, ia berharap, semua pihak terus berjibaku dalam menekan angka stunting tersebut. Ia mengajak, semua pihak turun tangan mencegah sejak dini agar angka stunting tidak bertambah.
“Yang kita lakukan adalah pencegahan. Tolong diperhatikan mulai dari proses pernikahan, produksi, melahirkan, dan seterunya agar tumbuh kembang anak normal,” tutupnya.
(***)







.gif)






















