- Li Claudia: Anugerah Investasi BP Batam Jadi Inspirasi dan Perkuat Sinergi Bangun Daerah
- ESB Dorong Transformasi Digital Kuliner Sumatera, Mulai dari Batam
- Kapolsek Batuampar dan Wartawan Coffee Morning
- Silaturahmi Kepala dan Waka BP Batam dengan Kajati Kepri
- Makan Berhidang Warnai Rangkaian Kenduri Warisan Budaya Takbenda Batam 2025
- Sudah 2 Kali, Kakek Durjana Cabuli Bocah 4 Tahun di Bengkong Batam
- Baju PDU Walikota Batam Pertama, Koleksi Terbaru di Museum Raja Ali Haji di Hari Jadi ke-5
- Didepan Pemerintah AS, Fary Tegaskan Komitmen Prabowo Jadikan Batam Tujuan Investasi Dunia
- Pemotor Tewas Tergeletak di Tempat, Diduga Jadi Korban Tabrak Lari
- Bhayangkari Ranting Bengkong Dorong Semangat Sehat dan Perkuat Tali Persaudaraan lewat Senam Aerobik
Ini Progres Terkini Pemeliharaan Masjid Tanjak Kota Batam

Keterangan Gambar : Pekerja melakukan pemasangan perancah atau scaffolding sebagai proses awal pemeliharaan dimulai di dalam Masjid Tanjak Batam, Jumat (9/9/2022) pagi. /BP Batam
KORANBATAM.COM - Badan Pengusahaan (BP) Batam telah melakukan investigasi pada plafon Masjid Tanjak Batam, Jumat dan Sabtu silam.
Kepala Biro (Kabiro) Hubungan Masyarakat (Humas) Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait didampingi Kepala Satuan (Kasat) Pemeriksa Intern BP Batam selaku Ketua Tim Investigasi, Konstantin Siboro menyampaikan tanggapan atas musibah yang terjadi.
“Kejadian ini merupakan hal yang tentu tidak kita inginkan. Kami juga bersedih, karena selain merupakan fasilitas peribadahan, Masjid Tanjak Batam juga menjadi bangunan kebesaran dan kebanggaan bagi umat islam di Kota Batam,” ujar Ariastuty.
Ia melanjutkan, pemeliharaan Masjid Tanjak Batam juga menjadi perhatian khusus BP Batam untuk menyempurnakan sarana destinasi wisata religi di Kota Batam.
Lebih lanjut, Ariastuty menjelaskan bahwa, hasil dari tim investigasi, penyebab jatuhnya gypsum masjid adalah faktor kelembapan. Kelembapan tersebut, kata dia, diduga terjadi karena cuaca yang belakangan ini cukup ekstrem.
Disamping itu, lanjutnya, faktor lain yang mendukung terjadinya kelembapan adalah bentuk bangunan Masjid Tanjak Batam yang terbuka (open building) tanpa pintu, juga menyebabkan udara masuk dari seluruh sisi.
“Faktor tersebut memungkinkan udara bergerak naik ke atas dan memberikan dorongan serta beban lebih terhadap gypsum,” ungkapnya.
Sebagai tindak lanjut dan pencegahan kejadian serupa di kemudian hari, kontraktor telah berkomitmen untuk memberikan material yang lebih baik dalam rangka penyempurnaan Masjid Tanjak Batam.
“Sebenarnya material yang dipilih sudah sesuai dengan kontrak. Namun, pihak kontraktor menunjukkan komitmennya untuk mengganti dengan material yang lebih baik,” kata Siboro.
Adapun bahan plafon awal yang menggunakan gypsum, akan diganti menggunakan bahan Polyvinyl Chloride (PVC). Bahan PVC sendiri dipilih karena dinilai memiliki banyak keunggulan secara fungsi.
Selain terbuat dari plastik yang memiliki ketahanan lembap yang tinggi, sifatnya juga lentur dan ringan.
Progress pemeliharaan plafon Masjid Tanjak Batam, saat ini tengah digesa dan pelepasan gypsum ditargetkan selesai pada Jum’at akhir pekan ini.
“Rencananya Jumat ini bersih semua dan pemasangan PVC dimulai,” tutup Boro. (***)







.gif)






















