- PLN Batam Gelar Konsultasi Publik Usulan Perubahan Regulasi Tarif Listrik
- Sinergi Berkelanjutan PLN dan Kementerian EDSM untuk Stabilitas Energi di Batam
- Istri Siri Dianiaya Suami gegara Kepergok Dekat dengan Tamu Wanita
- Jelang Pelaksanaan, Doa Selamat Balap Perahu Dayung Tradisional 2025 Digelar di Belakang Padang
- RSBP Batam Raih Penghargaan Trusted Achievement Award 2025 di Yogyakarta
- PELNI Umumkan Penambahan KM Nggapulu dan Jadwal Keberangkatan di Batam per Desember 2025
- Berikut Jadwal dan Lokasi Pemeliharaan Rutin Listrik PLN Batam Hari Ini
- BP Batam Gelar Ramah Tamah Bersama Pelaku Usaha
- Hujan-hujanan, SMKN 2 Batam Tetap Semangat Rayakan Hari Guru ke-80
- Bupati Aneng Apresiasi Guru dalam Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Ini Tanggapan Ketua KPAI Anambas tentang Kekerasan Anak di Bawah Umur

Keterangan Gambar : Ketua KPAI Anambas, Ronald Sianipar. /KORANBATAM.COM
KORANBATAM.COM - Banyaknya anak di bawah umur yang diamankan aparat kepolisian karena terlibat aksi krimnalitas dan peremanisme. Hal ini diduga kuat karena kemiskinan dan kurangnya perhatian orang tua yang menjadi pemicu mudahnya anak terlibat kriminalitas, Kamis (27/4/2023).
Seperti yang disampaikan Ketua Komisi Perlindungan Anak (KPAI) Kabupaten Kepulauan Anambas, Ronald Sianipar. Menurutnya, kemiskinan dan minimnya perhatian orang tua, membuat anak akan bergaul bebas.
“Dalam pergaulan inilah, anak tersebut bisa dengan mudah terlibat dalam aksi kriminalistas dan premanisme, apalagi ekonomi orang tuanya tergolong kurang mampu,” katanya melalui sambungan selular.
Dia berharap pihak sekolah juga ikut berperan aktif dalam mengawasi perilaku siswanya.
“Kita juga imbau supaya pihak sekolah sering melakukan razia pada siswanya, mungkin saja ada anak yang biasa membawa sajam atau narkoba, dan sebagainya yang bisa memicu mereka berbuat kriminal. Saat di luar sekolah, maka peran orang tua sangat penting untuk mengawasi pergaulan anak-anaknya,” imbaunya.
Ronald menilai, sejauh ini prilaku anak di bawah umur yang terlibat tidak pidana kejahatan di Kabupaten Kepulauan Anambas cenderung meningkat. Namun tingkat perbuatan terlihat mencolok, karena terlibat kasus-kasus besar. Seperti pencabulan dan kejahatan jalanan.
“Kasus kekerasan yang melibatkan anak itu memang masih banyak, tapi dari data kita cenderung menurun. Justru di KPAI itu paling banyak kasus orang dewasa yang melibatkan anak-anak dan tentu ini sangat tidak bagus untuk perkembangan anak,” ujarnya.
Untuk kasus narkoba, anak-anak ini sudah mulai tersentuh sebagai korban maupun pelaku.
“Tentu kami prihatin dengan hal ini, sekolah ini juga harus berperan aktif. Jangan sampai lengah, nanti ini jika dibiarkan akan semakin meluas,” katanya.
Selain itu, polisi juga diminta untuk lebih tegas terhadap pelaku kejahatan yang melibatkan anak-anak dibawah umur. Apalagi kalau perbuatan yang dilakukan oleh anak-anak itu sudah mengarah pada perbuatan orang dewasa.
“Saya berharap orang tua, pemerintah desa dan semua elemen-elemen yang ada harus extra ketat memperhatikan prilaku anak jangan ada pembiaran sudah larut malam tidak dicari,” tungkasnya.
(Tony)







.gif)






















