- Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam Ditunjuk Komisaris Utama Taspen
- Kepala BP Batam Lantik dr Tanto sebagai Direktur RSBP Batam
- BP Batam-Pelaku Usaha Perkuat Sinergi Regulasi JPT lewat FGD
- Samsat Anambas Beri Diskon ke Masyarakat yang Bayar Pajak
- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
Ini Upaya SPAM BP Batam untuk Penanganan Kritikal di Stress Area

Keterangan Gambar : Direktur BU Spam BP Batam, Memet E. Rachmat. /BP Batam
KORANBATAM.COM - Suplai air minum di Kota Batam berasal dari produksi air di enam Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang tersebar di Pulau Batam dengan total kapasitas yang terdistribusi saat ini sebesar 3.430 landing platform dock (Lpd) dari total kapasitas terpasangnya sebesar 3.610 lpd.
Batam merupakan wilayah dengan kontur tanah yang tidak memiliki sumber mata air. Topografi permukaan juga memunculkan potensi relief ruang-ruang stress area.
Direktur Badan Usaha (BU) Sistem penyediaan air minum (Spam) Badan Pengusahaan (BP) Batam, Memet E. Rachmat mengatakan, stress area di Batam tersebar di wilayah timur sampai barat kota Batam yang artinya menyeluruh, hampir setiap kecamatan memiliki stress area.
Stress area ini, kata dia, dikarenakan oleh kondisi topografi atau elevasi mengakibatkan tekanan tidak cukup untuk membawa air sampai ke titik tertentu pada elevasi yang tinggi, kapasitas jaringan pipa yang kurang, kapasitas produksi air yang menurun disebabkan fluktuatif pada kondisi air di waduk dan WTP.
Lebih lanjut, Memet mengatakan, pelanggan yang berada di stress area kurang lebih sebanyak 11.258 pelanggan atau sekitar 4 persen, dengan rata-rata durasi aliran lebih kurang (<) 8 jam.
Sementara jumlah pelanggan aktif saat ini berjumlah 297.358, dimana terjadi penambahan signifikan sebanyak 18.218 pelanggan terjadi dari akhir tahun 2020.
“Stress area ini disebabkan antara lain oleh kondisi topografi, kapasitas jaringan pipa yang tidak memadai, kapasitas produksi yang tidak mencukupi dan lainnya. Ini yang menjadi concern kami,” ujar Memet.
Salah satu contoh kondisi yang ia uraikan adalah pemenuhan kebutuhan air bersih yang belum maksimal bagi warga di Perumahan Putra Jaya, Tanjung Uncang.
“Sebagai ilustrasi kondisi disana, suplai airnya sampai dengan saat ini masih mendapatkan durasi suplai yang terbatas. Air hanya mengalir pada malam hari,” katanya.
Menurut pihaknya, masalah utama dari kondisi tersebut adalah keterbatasan air dari Instalasi jaringan pipa yang ada saat ini, kontur tanah dan area yang berada diujung pelayanan juga merupakan faktor yang mempengaruhi penerimaan kuantitas suplai air bersih perpipaan.
Saat ditanya perihal upaya yang telah dilakukan pihaknya, Memet mengatakan, Spam Batam telah melakukan upaya-upaya teknis untuk dapat memberikan penambahan waktu durasi suplai bagi warga di wilayah tersebut.
“Langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh tim teknis adalah melakukan pengaturan dan simulasi pengaturan suplai dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) Duriangkang, agar dapat menambah suplai ke area Tanjung Uncang serta aktifitas pengaturan suplai lainnya,” imbuhnya.
Paralel dengan pengaturan suplai ini, Spam Batam terus mengoptimalkan penambahan pengiriman mobil tangki sebagai upaya paling memungkinkan untuk dilakukan untuk saat ini.
Selain itu, langkah dan upaya percepatan juga akan dilakukan dengan segera yaitu pemasangan pipa jaringan ke area tersebut.
Sementara itu, ditemui di kesempatan yang berbeda, Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol, Ariastuty Sirait menyatakan, pihak BP Batam telah menyiapkan berbagai perencanaan sebagai langkah-langkah kedepan mengantisipasi situasi kritikal pada stress area.
“Upaya terus dilakukan agar warga di stress area mendapatkan penambahan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” kata wanita yang kerap disapa Tuty ini.
Selanjutnya, masih kata Tuty, upaya lain yang segera akan terealisasi adalah penambahan kapasitas produksi di instalasi Muka Kuning sebesar 350 liter per second (L/S).
Ditambah dengan pemasangan jaringan perpipaan menjadi terobosan jangka pendek-menengah guna menambah durasi suplai pada area ujung atau stress area.
“Kami terus optimalkan melakukan pengaturan jaringan perpipaan untuk menambah durasi aliran suplai air. Langkah jangka pendek, menengah dan jangka panjang kami sedang siapkan, untuk dapat memenuhi kebutuhan air yang optimal bagi masyarakat,” kata Tuty.
Solusi jangka menengah yang sedang disiapkan pihak BP Batam untuk dapat meningkatkan ketersediaan air di Kota Batam adalah membangun WTP 350 Lpd di Mukakuning yang akan membantu untuk mengurangi stress area di Batuaji dan Batam Kota.
Perluasan daerah layanan WTP eksisting juga akan dilakukan seiring dengan bertambahnya WTP yang akan dibangun, sehingga semakin optimal cakupan wilayah layanan dan meningkatkan jam pelayanan air menjadi 24 jam.
Selain itu, peningkatan kinerja unit pengolahan juga tetap dilakukan agar produksi air maksimal, dan perkuatan pipa distribusi juga terus dilakukan, sehingga stress area dapat diselesaikan.
“Dengan langkah-langkah yang tengah kami upayakan, kami sangat berharap seluruh masyarakat dapat mendapatkan kebutuhannya akan air secara optimal. Kita harapkan rencana-rencana jangka menengah-panjang, dapat terlaksana sesuai target,” ujarnya menandasi. (***)