Keterangan Gambar : Kepala Dinas PUPRPRKP Anambas, Andyguna Hasibuan.

KORANBATAM.COM, ANAMBAS - Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman (PUPRPRKP) melakukan monitoring dan Evaluasi terhadap kondisi jalan Loka yang ada di Kelurahan Letung, Jemaja, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepri. 

"Kita lakukan monitoring dan evaluasi jalan Loka yang ada di Kelurahan Letung, Jemaja. Mengenai teknisnya silahkan koordinasi dengan Kepala Bidangnya, Zuherman," kata Kepala Dinas PUPRPRKP Anambas, Andyguna Hasibuan kepada media ini, Kamis(18/11/2021). 

Keterangan Gambar : Dinas PUPRPRKP Anambas lakukan monitoring dan evaluasi terhadap jembatan ini

Dari hasil monitoring dan evaluasi (Monev) itu ditemukan kondisi jembatan Loka yang ada di Kelurahan Letung sudah perlu dilakukan perbaikan atau revitalisasi sebab tiang bawah sudah banyak yang keropos karena dimakan usia. Sebelum dilakukan revitalisasi itu tentu pertama dilakukan perencanaan kegiatan agar bisa diketahui anggaran yang dibutuhkan untuk revitalisasi itu. 

"Kita telah lakukan monitoring dan evaluasi terhadap jalan Loka di Letung. Jembatan tersebut sudah saatnya dilakukan perbaikan karena tiang dan pondasi jembatan sudah mulai keropos," kata Kabid Perumahan dan Kawasan Permukiman PUPRPRKP, Zuherman kepada media ini, Jumat (19/11 /2021). 

Keterangan Gambar :Terlihat tiang jembatan Loka di Kelurahan Letung ini sudah keropos karena usia

Zuherman juga menambahkan, sebelum dilakukan revitalisasi pihaknya sudah menganggarkan untuk pembuatan design eginering detail(DED) pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah(APBD) Perubahan 2021. 

"Setelah DED selesai direncanakan untuk pelaksanaan pembangunan fisik, tapi kita terlebih dahulu melihat kondisi keuangan. Jika memungkinkan tahun depan akan dilaksanakan pembangunan fisik, ya.. tergantung anggaran," ujarnya. 

Dia menyebutkan anggaran yang dialokasikan pada APBD-Perubahan 2021 sebesar Rp 97,315 juta. Nanti saat pembuatan DED pihaknya akan melakukan pendampingan bagi pemenang agar jangan sampai terjadi salah lokasi. 

" Nanti akan kita dampingi saat survey pendahuluan agar jangan sampai pihak ketiga salah lokasi dalam pembuatan DED-nya," ujarnya.(jhon/Khairul) 

 

 

---