- Samsat Anambas Beri Diskon ke Masyarakat yang Bayar Pajak
- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
- CIMB Niaga Gelar Festival Musik Sunset 2 Hari di Kebun TMII Jakarta
- PLN Batam Siap Laksanakan Kebijakan Tarif dari Pemerintah Mulai 1 Juli 2025
- Penemuan Batu Bata Bersejarah di Dapur Arang Batam
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Tinjau Moseum Arung Hijau

Keterangan Gambar : Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan saat meninjau lokasi Moseum di Arung Hijau, Kamis (4/5/2023).
KORANBATAM.COM, ANAMBAS - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Anambas, Evi Sjuhairi meninjau gedung Moseum di Arung Hijau yang dikeola oleh Yayasan Cerdas, Kamis(4/5/2023).
Ketua Yayasan Cerdas, Hettiandri SH MH mengatakan, gedung Moseum yang berlokasi di Arung Hijau itu seluas 8x28 meter persegi belum dibuka untuk umum umum karena saat ini masih dalam persiapan. Namun beberapa foto lama yang memiliki sejarah sudah mulai dipajang disana.
"Saat ini ada sekitar 130 buah poto-poto ukuran besar bersejarah sudah dipajang, dan benda benda bersejarah masih minim, tapi bisa saja bertambah karena selama ini belum ada tempatnya," kata Hettiandri kepada media, Kamis(4/5/2023).
Kepala Desa Tiangau, Tamar Johan yang sekaligus merupakan pembina Moseum bersama Fadhil Hasan berharap dengan adanya Moseum tersebut bisa menunjang pariwisata di Kabupaten Kepulauan Anambas.
" Ini moseum perdana di Anambas, jaraknya hanya sekitar 15 menit naik sepeda motor dari kota Tarempa. Kami berharap bisa menunjang pariwisata di Anambas ini," katanya.
Sementara Fadhil Hasan berharap dengan berdirinya Moseum bisa juga menjadi perhatian dari SKK Migas yang beroperasi di perairan Kabupaten Kepulauan Anambas untuk membantu operasional dan penambahan bahan-bahan bersejarah yang mungkin selama ini dimiliki oleh masyarakat.
"Kita juga minta perhatian dari SKK Migas karena mereka memiliki CSR sehingga pembenahan Moseum ini bisa lebih baik lagi," ujarnya. (Thony)