- Siapkan SDM Tangguh, Amsakar Dorong Transformasi Pendidikan Vokasi di Batam
- Khidmatnya Upacara Peringatan HUT TNI ke-80 di Kodaeral IV Batam
- PLN Batam Tandatangani PJBTL dengan PT Teknologi Data Infrastruktur
- Iptu Adyanto Syofyan Pindah Tugas
- Minta Pengembang Lengkapi Perizinan
- Lapangan jadi Saksi, Batam-Singapura Pererat Hubungan lewat Bola Voli
- Parkir Sembarangan, BP Batam Tertibkan Chassis Kontainer di Bahu Jalan Batu Ampar
- Semoga Bermanfaat, Tana Group Gelar Sembako Tebus Murah untuk Warga di Bengkong Batam
- AKP Mardalis Isi Khotbah dan Jadi Imam Salat Jumat di Musala Nurul Hidayah Kabil, Ini Pesannya
- 2 Penyelundup Sabu 1 Kg Lebih dari Malaka Digagalkan Kodaeral IV Batam di Pelabuhan Rakyat Sagulung
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Tinjau Moseum Arung Hijau

Keterangan Gambar : Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan saat meninjau lokasi Moseum di Arung Hijau, Kamis (4/5/2023).
KORANBATAM.COM, ANAMBAS - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Anambas, Evi Sjuhairi meninjau gedung Moseum di Arung Hijau yang dikeola oleh Yayasan Cerdas, Kamis(4/5/2023).
Ketua Yayasan Cerdas, Hettiandri SH MH mengatakan, gedung Moseum yang berlokasi di Arung Hijau itu seluas 8x28 meter persegi belum dibuka untuk umum umum karena saat ini masih dalam persiapan. Namun beberapa foto lama yang memiliki sejarah sudah mulai dipajang disana.
"Saat ini ada sekitar 130 buah poto-poto ukuran besar bersejarah sudah dipajang, dan benda benda bersejarah masih minim, tapi bisa saja bertambah karena selama ini belum ada tempatnya," kata Hettiandri kepada media, Kamis(4/5/2023).
Kepala Desa Tiangau, Tamar Johan yang sekaligus merupakan pembina Moseum bersama Fadhil Hasan berharap dengan adanya Moseum tersebut bisa menunjang pariwisata di Kabupaten Kepulauan Anambas.
" Ini moseum perdana di Anambas, jaraknya hanya sekitar 15 menit naik sepeda motor dari kota Tarempa. Kami berharap bisa menunjang pariwisata di Anambas ini," katanya.
Sementara Fadhil Hasan berharap dengan berdirinya Moseum bisa juga menjadi perhatian dari SKK Migas yang beroperasi di perairan Kabupaten Kepulauan Anambas untuk membantu operasional dan penambahan bahan-bahan bersejarah yang mungkin selama ini dimiliki oleh masyarakat.
"Kita juga minta perhatian dari SKK Migas karena mereka memiliki CSR sehingga pembenahan Moseum ini bisa lebih baik lagi," ujarnya. (Thony)