Kesiap-siagaan dalam Menghadapi Bencana Daerah dan Cuaca Ekstrem, Wakil Bupati Anambas Pimpin Apel Gabungan

Reporter : KORANBATAM.COM 17 Okt 2022, 12:46:30 WIB DAERAH
Kesiap-siagaan dalam Menghadapi Bencana Daerah dan Cuaca Ekstrem, Wakil Bupati Anambas Pimpin Apel Gabungan

Keterangan Gambar : Wakil Bupati Anambas, Wan Zuhendra (kiri), saat meninjau barisan para peserta apel gabungan, Senin (17/10/2022). /1st


KORANBATAM.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Anambas melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar apel gabungan kesiap-siagaan menghadapi bencana cuaca ekstrem yang berlangsung di lapangan Kantor Bupati, Senin (17/10/2022).

Hadir dalam apel gabungan tersebut di antaranya Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD), Kepala Kantor (Kakan) Kementerian Agama (Kemenag), Pengadilan Agama, Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Pimpinan Bank.

Peserta apel gabungan ini terdiri dari aparat TNI-Polri Taruna Siaga Bencana (Tagana), Basarnas, BPBD, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) dan Pemadam Kebakaran (Damkar), pelajar Pramuka, Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup (Dishub LH) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Kepulauan Anambas.

Apel ini dipimpin oleh Wakil Bupati Kepulauan Anambas, Wan Zuhendra yang dalam pidatonya menyampaikan bahwa, wilayah negara Indonesia sangat rawan terhadap ancaman bencana, khususnya bencana alam Hidrometeorologi basah.

“Wilayah Negara kita ini sangat rawan terhadap ancaman bencana khususnya bencana alam Hidrometeorologi basah, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, cuaca ekstrem dan gelombang tinggi. Kabupaten Anambas yang secara geografis memilili 99 persen wilayah perairan, tentu tidak luput dari ancaman tersebut,” ujar.

BNPB-RI mencatat sampai dengan tanggal 10 Oktober 2022, telah terjadi sebanyak 2.740 kejadian bencana di seluruh indonesia yang sebagian besar diakibatkan oleh bencana banjir dan cuaca ekstrem yaitu sebanyak 1.967 kejadian alam.

Terkait hal tersebut di atas, Wan Zuhendra mengatakan dalam rangka memenuhi hak masyarakat dalam memperoleh rasa aman dan mengurangi resiko bencana alam Hidrometeorologis basah.

“Diperlukan langkah-langkah kesiap-siagaan dalam menghadapi dan mengantisipasi ancaman bencana yang berpotensi terjadi saat musim hujan pada bulan Oktober sampai dengan Desember tahun 2022 yang diperkirakan meningkat oleh Badan Meteorologis Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dengan rataan curah hujan secara seporadis lebih tinggi dari tahun sebelumnya,” katanya.

Selanjutnya, Wan juga mengingatkan dan menegaskan kembali beberapa arahan dari Kepala BNBP Republik Indonesia tentang langkah-langkah Kesiap-siagaan Bencana Alam yang dibutuhkan dalam menghadapi cuaca ekstrem.

Dia juga mengingatkan dan tegaskan kembali beberapa arahan dari Kepala BNBP RI tentang langkah-langkah kesiap-siagaan bencana alam yang dibutuhkan dalam menghadapi cuaca ekstrem, di antaranya:

1. Laksanakan koordinasi multipihak, antara Pemda, TNI-Polri, masyarakat, pelaku usaha, akademis dan media massa dalam indentifikasi personel, peralatan, dan kelengkapan serta sumber daya penanggulangan bencana alam yang dibutuhkan.

2. Segera laksanakan patroli susur sungai dan daerah-daerah rawan bencana untuk mengecekan debit air dan memastikan tidak ada hambatan di daerah aliran sungai serta laksanakan gotong-royong atau pembersihan sungai.

3. Menyiapkan jalur evakuasi berbasis keluarga di lokasi aman disekitar tempat tinggal, yang tentunya telah disepakati oleh aparatur desa, kelurahan dan masyarakat.

4. Bagi masyarakat yang tinggal disekitar lereng/dataran rendah jika terjadi hujan dengan intensitas lebat atau dengan durasi lebih dari 1 jam dan jarak pandang kurang dari 50 meter, agar melaksanakan evakuasi ke tempat yang lebih aman.

5. Membiasakan melihat prakiraan cuaca dan kenali potensi bencana ditempat tinggal, tempat kerja dan sekolah.

6. Pengelola satuan pendidikan disemua jenjang agar dapat  memperhatikan 3 pilar satuan aman bencana yaitu infrastruktur pendidikan yang aman bencana, pendidikan tentang kebencanaan dan menajemen kebencanaan sekolah.

7. Para orang tua dan wali murid agar senantiasa melakukan pemantauan dan koordinasi bersama pihak sekolah dalam implementasi satuan pendidikan aman bencana.

Wan Zuhendra juga berpesan dalam melaksanakan langkah-langkah yang telah dipersiapkan tersebut, diharapkan kita semua dan lapisan masyarakat telah siap dan siaga dalam menghadapi ancaman bencana alam yang setiap saat dapat terjadi.

“Diharapkan kita semua dan lapisan masyarakat telah siap dan siaga dalam menghadapi ancaman bencana alam yang setiap saat dapat terjadi pada musim penghujan dan cuaca ekstrem yang akan datang. Selain itu jangan lupa untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT agar daerah yang kita cintai ini selalu diberikan perlindungan dam dijauhkan dari segala macam bencana,” tutupnya.

 

(Diskominfotik /red) 




Komentar Facebook

Komentar dengan account Facebook