- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
- CIMB Niaga Gelar Festival Musik Sunset 2 Hari di Kebun TMII Jakarta
- PLN Batam Siap Laksanakan Kebijakan Tarif dari Pemerintah Mulai 1 Juli 2025
- Penemuan Batu Bata Bersejarah di Dapur Arang Batam
- Istri di Bengkong Polisikan Suami gegara Cabuli Putri Pertamanya Sendiri
- 106 KK Terdampak Rempang Eco-City Telah Tempati Rumah Baru di Tanjung Banon
Pasangan Rian Ernest Siap Majukan Batam
Jadikan Kota Batam Sebagai Kota Terbesar di Sumatera

Keterangan Gambar : Rian Ernest dan Yusiani Gurusinga menggelar jumpa pers Selasa (25/2) siang di Kompleks Ruko Trikarsa Ekualita Pasir Putih Container 7, Jl Raja H Fisabilillah, Bengkong, Batam. (Foto : iam)
KORANBATAM.COM, Batam – Pasangan bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Batam Rian Ernest dan Yusiani Gurusinga menyampaikan mimpi besarnya untuk membangun Kota Batam menjadi kota terbesar di pulau Sumatera, Kamis (27/2/2020).
Rian Ernest mengatakan bahwa Batam mempunyai lahan yang sangat luas dan juga mempunyai tenaga kerja yang produktif begitu banyak.
"Didepan kita ada Singapura, Malaysia dan negara-negara besar bahkan negara kita sendiri juga menjadi sebagai kunci besar kemajuan Sumatera dan kita ingin pastikan itu terjadi," ujar Rian Ernest saat menggelar jumpa Pres di Kompleks Ruko Trikarsa Ekualita Pasir Putih Container 7, Jl Raja H Fisabilillah, Bengkong, Batam, Selasa (25/2).
Menurut Ernest, bahwa jalur independen secara teknis itu teramat berat, tapi bukan masalah dan penghambat baginya. "Kan masih tetap diberikan peluang. Tinggal siapa yang lebih bisa kuat berjuang saja memenuhi persyaratan itu," kata Ernest.
Dikatakannya, salah satu alasan kenapa mereka mengambil jalur independen karena ada realita mahar politik. Ernest juga yakin bahwasannya mahar politik ini menyebabkan banyak kepala-kepala daerah yang begitu terpilih mencari proyek dan akhirnya menggunakan rompi orange.
"Tidak terlihat, tidak terasa langsung, tapi harumnya ada dimana-mana. Sudah puluhan bahkan mungkin ratusan kepala daerah. Artinya musuh kita bersama itu ialah korupsi dalam bentuk komplit mahar politik.
Oleh karena itu, inilah yang membuat Rian Ernest dan Yusiani Gurusinga terpanggil untuk sama-sama bergerak dengan masyarakat muda Batam yang ingin mengembangkan pulaunya untuk ikut dalam Batam Baru. (iam)