- Samsat Anambas Beri Diskon ke Masyarakat yang Bayar Pajak
- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
- CIMB Niaga Gelar Festival Musik Sunset 2 Hari di Kebun TMII Jakarta
- PLN Batam Siap Laksanakan Kebijakan Tarif dari Pemerintah Mulai 1 Juli 2025
- Penemuan Batu Bata Bersejarah di Dapur Arang Batam
Penjemput Menkopolhukam Hingga Wartawan yang Meliput Wajib Rapid Test

Keterangan Gambar : Sejumlah Wartawan lakukan rapid test dikantor Dinas Kesehatan Anambas.
KORANBATAM.COM, ANAMBAS - Tim yang akan menjemput rombongan Kemenkopolhukam mulai dari ABK kapal dan sopir hingga Wartawan yang meliput kegiatan wajib rapid test. Hal ini untuk mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19) selama kegiatan menteri di Kabupaten Kepulauan Anambas.
Salah satu Wartawan, Ramadhan mengatakan rapid test tersebut merupakan permintaan Gugus Tugas Covid-19 untuk menjaga agar jangan sampai terjadi penyebaran virus Corona, kendatipun Kabupaten Kepulauan Anambas masuk zona hijau.
"Saya hanya meneruskan saja jika permintaan dari Gugus Tugas untuk dilakukan rapid tes terhadap rekan-rekan Wartawan semua yang meliput kegiatan menteri," ujar Rama lewat seluler, Rabu (3/6/2020) malam.
Salah satu tenaga medis, Zulha mengatakan, bahwa rapid test tersebut berlaku hanya tiga hari. Jika misalnya bepergian disarankan sehari sebelum keberangkatan melakukan rapid test.
"Masa berlaku rapid test kalau sudah keluar selama tiga hari. Tapi bagi yang ingin bepergian sebaiknya sehari sebelum berangkat lakukan rapid test biar lebih aman," kata Zulha, Kamis (4/6/2020).
Sementara Baban Subhan, mengatakan, rapid tes ini merupakan protokol kesehatan dari Kemenkopolhukam. Hal ini sudah disampaikan jauh hari sebelumnya dan sesuai protokol kesehatan semuanya yang ikut dalam rombongan wajib rapid test.
"Ini protokol kesehatan pak, jadi kita hanya melaksanakan sesuai arahan. Sebelum kementerian tiba sudah disampaikan melalui pesan messengger kepada kita. Intinya pencegahan penyebaran virus Corona inilah pak," ujar Baban. (red)