- PLN Batam Gelar Konsultasi Publik Usulan Perubahan Regulasi Tarif Listrik
- Sinergi Berkelanjutan PLN dan Kementerian EDSM untuk Stabilitas Energi di Batam
- Istri Siri Dianiaya Suami gegara Kepergok Dekat dengan Tamu Wanita
- Jelang Pelaksanaan, Doa Selamat Balap Perahu Dayung Tradisional 2025 Digelar di Belakang Padang
- RSBP Batam Raih Penghargaan Trusted Achievement Award 2025 di Yogyakarta
- PELNI Umumkan Penambahan KM Nggapulu dan Jadwal Keberangkatan di Batam per Desember 2025
- Berikut Jadwal dan Lokasi Pemeliharaan Rutin Listrik PLN Batam Hari Ini
- BP Batam Gelar Ramah Tamah Bersama Pelaku Usaha
- Hujan-hujanan, SMKN 2 Batam Tetap Semangat Rayakan Hari Guru ke-80
- Bupati Aneng Apresiasi Guru dalam Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Raih WTP dari BPK Provinsi Kepri Berturut 6 Kali, Bupati Minta OPD Tetap Patuh Administrasi Keuangan

Keterangan Gambar : Bupati Anambas, Abdul Haris (lima dari kanan), foto bersama dengan BPK Provinsi Kepri, usai menerima dokumen hasil audit tahun 2022 dengan perolehan WTP, Rabu (12/4/2023). /1st
KORANBATAM.COM - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas kembali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau, Rabu (12/4/2023).
Dokumen hasil pemeriksaan tersebut, diserahkan langsung oleh Kepala BPK-RI Perwakilan Provinsi Kepri Jariyatna kepada Bupati Kepulauan Anambas, Abdul Haris, di kantor BPK-RI Perwakilan Provinsi Kepri di Batam.
Bupati Kepulauan Anambas, Abdul Haris mengatakan, meski merupakan Kabupaten termuda di Provinsi Kepri, namun telah patuh dan taat dalam pengelolaan keuangan daerah. Hal ini harus dipertahankan secara berkala sehingga setiap pemeriksaan keuangan bisa meraih WTP dari BPK Kepri.
“Hasil pemeriksaan atau audit Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun anggaran 2022 yang diberikan pada tahun 2023 Anambas kembali meraih opini WTP dari BPK,” kata Abdul Haris.
Dengan penghargaan WTP yang didapatkan saat ini, kata Bupati, tidak menjamin adanya persoalan dalam pengelolaan keuangan, oleh sebab itu OPD ke depannya harus lebih patuh lagi dalam melakukan pengelolaan keuangan.
“Saya berharap setiap bendahara agar patuh terhadap administrasi terutama masalah pembayaran kepada pihak ketiga harus selesai pengerjaaan baru dibayarkan,” ujarnya.
Dia mengingatkan OPD ke depan harus lebih berhati-hati dalam melakukan pengelolaan keuangan. Contohnya, dalam memberikan bantuan sosial harus ada proposal, kemudian pembayaran pada pihak ke III dalam pengerjaanya harus selesai dan lainnya.
“Kepala dinas dan bendahara sebaiknya tetap tertib dalam administrasi keuangan jangan sampai ada kebocoran anggaran yang bisa menyebabkan kerugian keuangan negara,” katanya.
(Tony /Jhon)







.gif)






















