- Li Claudia: Anugerah Investasi BP Batam Jadi Inspirasi dan Perkuat Sinergi Bangun Daerah
- ESB Dorong Transformasi Digital Kuliner Sumatera, Mulai dari Batam
- Kapolsek Batuampar dan Wartawan Coffee Morning
- Silaturahmi Kepala dan Waka BP Batam dengan Kajati Kepri
- Makan Berhidang Warnai Rangkaian Kenduri Warisan Budaya Takbenda Batam 2025
- Sudah 2 Kali, Kakek Durjana Cabuli Bocah 4 Tahun di Bengkong Batam
- Baju PDU Walikota Batam Pertama, Koleksi Terbaru di Museum Raja Ali Haji di Hari Jadi ke-5
- Didepan Pemerintah AS, Fary Tegaskan Komitmen Prabowo Jadikan Batam Tujuan Investasi Dunia
- Pemotor Tewas Tergeletak di Tempat, Diduga Jadi Korban Tabrak Lari
- Bhayangkari Ranting Bengkong Dorong Semangat Sehat dan Perkuat Tali Persaudaraan lewat Senam Aerobik
Satpol-PP dan Damkar Anambas Tertibkan PKL yang Melanggar Aturan

Keterangan Gambar : Kabid Penegakan Produk Hukum Daerah dan Damkar Satpol-PP Kabupaten Kepulauan Anambas, Richart Sihombing (kanan), memberi teguran kepada para PKL yang terjaring razia, Rabu (27/7/2022). /KORANBATAM.COM
KORANBATAM.COM - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kabupaten Kepulauan Anambas melaksanakan penertiban pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di ruas jalan. Hal tersebut dilakukan karena adanya gangguan bagi para pengendara dan lahan tempat parkir kendaraan.
Kepala Bidang (Kabid) Penegakan Produk Hukum Daerah dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol-PP Kabupaten Kepulauan Anambas, Richart Sihombing mengatakan, para pedagang yang berjualan di ruas jalan melanggar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 tahun 2014, sehingga pihaknya lakukan penertiban.
“Ada 2 titik lokasi penertiban, yakni di Pasar Jalan Tamban dan lokasi wisata Batu Tumpak Tiga,” ujar Richart kepada media ini, Rabu (27/7/2022).
Dari hasil penertiban tersebut, petugas menemukan lima toko yang menggunakan ruas atau jalur jalan untuk berdagang maupun meletakkan steleng di depan tokonya. Selain itu, ada juga menggunakan lahan parkir, dan ada di tempat wisata batu tumpak tiga yang membangun warung di lahan pemerintah tanpa ijin.
“Dalam giat ini kita menurunkan 25 personel agar para pengendara tidak terganggu dan dengan adanya penertiban bisa lebih tertata kota Tarempa,” sebutnya.
Richart menambahkan, bagi para pedagang yang sempat disita dagangannya untuk segera mendatangi kantor Satpol-PP dan membuat perjanjian tidak mengulangi perbuatannya dan barang-barang dagangan para pedagang dikembalikan serta mereka akan mencari tempat sesuai dengan peruntukannya.
“Kita berikan pemahaman kepada para pedagang dimana batasan boleh berjualan agar tempat kita tertata dengan baik dan tidak merugikan orang lain seperti lahan parkir sehingga pengendara sepeda motor ada lahan untuk parkir,” tandasnya.
(Tony/Jhon)







.gif)






















