- PLN Batam Gelar Konsultasi Publik Usulan Perubahan Regulasi Tarif Listrik
- Sinergi Berkelanjutan PLN dan Kementerian EDSM untuk Stabilitas Energi di Batam
- Istri Siri Dianiaya Suami gegara Kepergok Dekat dengan Tamu Wanita
- Jelang Pelaksanaan, Doa Selamat Balap Perahu Dayung Tradisional 2025 Digelar di Belakang Padang
- RSBP Batam Raih Penghargaan Trusted Achievement Award 2025 di Yogyakarta
- PELNI Umumkan Penambahan KM Nggapulu dan Jadwal Keberangkatan di Batam per Desember 2025
- Berikut Jadwal dan Lokasi Pemeliharaan Rutin Listrik PLN Batam Hari Ini
- BP Batam Gelar Ramah Tamah Bersama Pelaku Usaha
- Hujan-hujanan, SMKN 2 Batam Tetap Semangat Rayakan Hari Guru ke-80
- Bupati Aneng Apresiasi Guru dalam Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Sepi Peminat, Lelang Peningkatan Jalan Tiangau-Arunghijau Gagal

Keterangan Gambar : Penampakan jalan Arung Hijau-Tiangau. /1st
KORANBATAM.COM - Peningkatan Jalan Arung Hijau-Tiangau senilai Rp2 miliar lebih sudah masuk dalam anggaran APBD Provinsi Kepri tahun 2023, sekitar 1 kilometer setelah dikonfirmasi oleh Tamar Johan selaku Ketua Umum Alinasi Fortaran Group melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Kepulauan Riau, Jumat (9/6/2023).
“Ternyata proyek ini sudah di lelang, namun tidak ada kontraktor yang mau mengikut lelang proyek sebesar Rp2 miliar ini. Karena yang bisa ikut dalam lelang proyek ini hanya ada 1 kontraktor yang hanya mempunyai Audit Maternal Perinatal (AMP) di Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas di Desa Temburun,” kata Tamar.
Menurutnya, setelah di konfirmasi ke Dinas Provinsi Kepri, akan dilakukan lelang ulang. Tamar berharap kontraktor yang hanya satu yang bisa ikut lelang, karena peraturan mengatur harus mempunyai AMP.
“Fhadil Hasan, selaku dewan pembina utama LSM Fortaran di Jakarta juga penasehat Hukum DPP LSM Fortaran akan mencoba menghubungi kontraktor yang hanya satu bisa ikut lelang agar supaya berkenan ikut lelang kembali,” ujarnya.
Tamar juga menyampaikan, jika kontraktor yang punya AMP tidak bersedia ikut lelang maka kemungkinan anggarannya akan dialihkan ke daerah lain yang ada di wilayah Kepri.
Menurutnya, perbaikan jalan sudah lama sekali namun belum juga ada perhatian pemerintah, namun ketika anggaran sudah dialokasikan kontraktor belum ada yang bersedia ikut tender.
“Peningkatan jalan Arung Hijau-Tiangau ini sudah puluhan tahun rusak berat. Jalan ini dibangun sejak zaman Kabupaten Natuna. Sampai saat ini belum pernah diperbaiki, kita akan perjuangkan hal ini agar jangan sampai alokasi anggaran dipindahkan ke daerah lain,” ujarnya.
(Tony)







.gif)






















