- Mini Workshop Voice Over, Upaya BP Batam Cetak SDM Kreatif
- Kehangatan Sejuta Senyum Telkom Indonesia Bersepeda Berkah di Batam
- Pengurus Dokumen dan Penginapan 4 PMI Ilegal ke Kamboja di Bengkong Batam Diupah Rp120 Ribu Per Kepala
- Disbudpar Pimpin Klasemen Sementara Perolehan Mendali pada HUT Korpri ke-54 Pemkot Batam
- Batam Sea Eagle Boat Race 2025: Pertandingankan 2 Katagori Umum dan Instansi
- Batam-Singapura Bahas Kelanjutan Kerja Sama Kawasan Industri Berkelanjutan
- PermanaNET Siap Dorong Inovasi Digital, Konektivitas Pintar dan Kolaborasi Strategis menuju Batam Smart City 2026
- Macan Bengkong Gagalkan Pengiriman 4 Calon PMI Ilegal di Batam, 1 Pengurus Ditangkap
- Tingkatkan Tata Kelola Kelembagaan, BP Batam Susun Strategi Pencapaian Maturity Rating dan Operasionalisasi BIOS
- SWARA Batam Gelar One Day With SWARA, Cetak Talenta Muda Mahir Public Speaking
Sosialisasi Tapal Batas Demi Keselamatan Nelayan di Perbatasan Kepri 
 
		
	
Keterangan Gambar : Sosialisasi bersama para nelayan HNSI Provinsi Kepri di pantai Bale-bale, Sambau, Nongsa, Batam, Kamis (14/11/2024). /1st
KORANBATAM.COM - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menggelar sosialisasi tentang hukum laut Internasional dan batas-batas wilayah perairan terhadap nelayan di wilayah perbatasan agar tidak ada lagi pelanggaran hukum oleh nelayan di daerah tersebut.
Kegiatan yang mengambil tema Sosialisasi Batas Wilayah, Keamanan dan Pemberdayaan Guna Perlindungan Nelayan di Wilayah Perbatasan ini mendapat dukungan dari Direktorat (Dit) Intelejen Keamanan (Intelkam) Kepolisian Daerah (Polda) Kepri, Ahli Madya Perencanaan Badan Pengelola Perbatasan Daerah Provinsi Kepri Dr. Indra Bastian Tahir, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Cabang Batam Syahrul Amri, Kabid Evaluasi dan Monitoring Badan Pengelolaan Perbatasan Provinsi Kepri Farouq Qadri serta Sekretaris Kelurahan Sambau Suryanto, di pantai Bale-bale, Sambau, Nongsa, Batam, Kamis (14/11/2024) siang.
Ketua DPD HNSI Kepri, Destriwandi mengatakan, pemerintah dan pemangku kepentingan perlu lebih proaktif menyosialisasikan tapal batas kepada masyarakat.
Menurutnya, hal ini sangat penting karena sejumlah nelayan kini terpaksa menjalani proses hukum karena melanggar batas saat melaut.
“Sosialisasi kepada para nelayan mengenai batas-batas laut di wilayah perbatasan Kepri, sosialisasi standar keselamatan pelayaran dan sosialisasi prosedur pelaporan masyarakat berkaitan dengan kejadian di laut,” ujarnya.
Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) II Dit Intelkam Polda Kepri, AKBP Arifin Sihombing menuturkan bahwa, Pemerintah bersama para pemangku kepentingan diharapkan tidak pernah berhenti menyosialisasikan tapal batas, terutama wilayah perairan, kepada masyarakat.
“Pemahaman masyarakat terhadap tapal batas akan menghindarkan mereka dari pelanggaran hukum negara tetangga,” kata dia.
AKBP Arifin mengharapkan adanya upaya bersama untuk mencegah terjadinya penangkapan berulang terhadap nelayan yang mencari ikan di wilayah berbatasan karena melanggar batas negara, salah satunya dengan Malaysia.
Menurut dia, ada banyak kemungkinan yang menyebabkan kasus nelayan ditangkap kembali berulang. Bisa jadi karena nelayan tidak tau titik batas negara, minim sosialisasi, atau area tangkapan ikan (fishing ground) yang sudah sempit, karena faktor penimbunan dan segala macam aktivitas lainnya.
“Kecilnya pengetahuannya dan tidak tersedia alat GPS menyulitkan nelayan menentukan batas aman serta batas negara tetangga. Sosialisasi ini dilakukan karena nelayan Indonesia khusus yang ada di Kepri sering kali tidak sadar bahwa mereka menangkap hasil laut diluar garis batas kedaulatan indonesia,” ungkapnya.
“Tidak sedikit nelayan Kepri ditangkap oleh otoritas Malaysia dan Singapura karena masuk garis batas negara tetangga. Nah ini sangat merugikan para nelayan, selain nelayan harus ditahan dan kapalnya juga di tahan otoritas marine Malaysia dan Singapura. Untuk itu perlu sosialisasi ini, semoga dapat dimengerti oleh nelayan perbatasan agar hal-hal serupa tidak terjadi kembali,” sambungnya.
Adapundalam agenda ini diikuti sebanyak 100 perwakilan nelayan yang tergabung dalam HNSI Kepri.
Selain itu juga digelar kegiatan bakti sosial pembagian paket sembako oleh Polda Kepri kepada nelayan di Kepri.
(red)
 







.gif)











 
			










