- Samsat Anambas Beri Diskon ke Masyarakat yang Bayar Pajak
- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
- CIMB Niaga Gelar Festival Musik Sunset 2 Hari di Kebun TMII Jakarta
- PLN Batam Siap Laksanakan Kebijakan Tarif dari Pemerintah Mulai 1 Juli 2025
- Penemuan Batu Bata Bersejarah di Dapur Arang Batam
Urai Kemacetan, Dishub LH Anambas Lakukan Rekayasa Jalan

Keterangan Gambar : Kepala Dishub dan LH Anambas, Ekodesi.
KORANBATAM.COM - Menjelang hari raya Idulfitri, jalan utama kota Tarempa terlihat padat aktivitas sehingga menjadi macet karena selain kondisi jalan yang sempit, banyaknya parkir keendaraan juga penyebab terjadinya kemacetan. Untuk mengatasi hal itu, Dinas Perhubungan (Dishub) dan Lingkungan Hidup (LH) Kepulauan Anambas melakukan rekayasa jalan dengan menutup pintu masuk di depan Masjid Jamik, Tarempa, sehingga lalulintas satu arah dan bisa mengurai kemacetan.
Salah satu pengendara motor, Mirza, mengaku jalan yang sempit ditambah parkir keendaraan menjadi macet, beruntung petugas Dishub berada di lokasi dan mengatur lalulintas sehingga bisa melalui jalan utama Hangtuah.
“Untung saja dibuat satu jalur, kalau tidak pasti macet, tak bisa lewat karena motor dari arah berlawanan sudah penuh. Setelah jalan ditutup dan satu arah jalan perlahan semakin longgar dan bisa lewat,” ujarnya kepada media ini, Selasa (11/5/2021).
Keterangan gambar: Petugas Dishub Anambas, mengatur arus lalulintas.
Dikonfirmasi Kepala Dishub dan LH Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Anambas, Ekodesi, mengatakan, rekayasa penutupan jalur masuk dari arah masjid Jamik itu dilakukan karena padatnya arus lalulintas. Hal ini terlihat saat menjelang hari raya idul fitri masyarakat bertumpuk satu tempat sehingga perlu dianalisis dan dialihkan agar lalulintas keendaraan roda dua bisa lewat.
“Benar, kita lakukan rekayasa penutupan jalur masuk roda dua arah Masjid Jami'k. Situasi jalan yang sempit dan ada dua jalur makanya jadi macet. Melihat kondisi ini, kita arahkan anggota dilapangan untuk menutup satu jalur sehingga tidak bentrok dan akhirnya jalan lancar,” katanya.
Dia menambahkan, setelah situasi jalan kembali normal, jalan dibuka kembali. Kepadatan ini dikarenakan banyaknya masyarakat yang datang dari pulau untuk belanja kebutuhan di pasar Tarempa.
“Kalau jalan sudah lancar kita buka kembali, ini hanya sebentar agar kemacetan terurai. Setelah itu, kita buka seperti biasa. Mungkin banyaknya masyarakat datang kesini untuk belanja makanya terjadi penumpukan disekitar pasar,” ujar dia.
(Jhon)