- Kader Gerindra Kepri Kompak Hadiri Taklimat Prabowo di Hambalang
- BP Batam Terima Kunjungan Apindo Kepri, Bahas Potensi dan Tantangan Investasi
- Perkuat Sinergi Keamanan Udara dan Informasi Publik di Batam
- 58 Sekolah SMP se-Batam Ikuti Olimpiade Sains Forgusa
- Polsek Bengkong Aktif Gelar Jumat Curhat, Jembatan Silaturahmi Antara Polisi dan Masyarakat
- Pertamina Sumbagut Raih Initiative Award 2025 dari Human Initiative
- Dukung MBG Aman Berkualitas, Unit SPPG Silaturasa ke Polsek Bengkong
- Lanud Hang Nadim-Tim Gabungan Tertibkan Wilayah KKOP Bandara
- BP Batam Terima Audiensi PT Gunung Puntang Mas
- Ekonomi Kepri Tertinggi Secara Nasional, BI Dorong Pengembangan Ekonomi Biru
Warga Batam Ini Keluhkan Air SPAM Sering Mati di Tempatnya, Pelanggan Minta Segera Dibenahi

Keterangan Gambar : ilustrasi mati air. Warga Batam di Sungai Jodoh keluhkan air sering mati di tempat tinggal mereka. /1st
KORANBATAM.COM - Sejumlah pelanggan yang dikelola PT Moya Indonesia di daerah Sungai Jodoh, kembali mengeluhkan distribusi air bersih di tempat tinggal mereka yang bermasalah sejak beberapa bulan terakhir. Bahkan, permasalahan suplai air tersebut belum dapat teratasi sejak tahun 2007.
Satu di antaranya Suwandy, warga yang tinggal di Perumahan Jodoh Permai RT 006 /RW 005, Kota Batam.
Tidak hanya sekali, menurut warga Kecamatan Batuampar ini, air di rumahnya sering mati di jam-jam sibuk. Pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB dan siang hari suplai air mati total.
“Sudah 1 mingguan ini. Malah sering mati disini (air),” keluhnya kepada KORANBATAM.COM, Senin (31/10/2022) malam.
Meski suplai air bersih di wilayahnya hanya hidup saat malam (pukul 01-02.00 WIB) saja hingga pagi hari. Hal ini pula yang kemudian membuat warga semakin kesal. Sebab, kebutuhan akan air merupakan hal utama.
“Tiap bulan kita terus membayar tagihan, namun permasalah ini tidak pernah usai. Malah warga saat ini harus memasang mesin pompa untuk menarik air. Jadi kalau warga tidak mau membayar tagihan, jangan disalahkan,” ucap Asun, demikian disapa.
Keadaan miris ini pun membuat sejumlah ibu-ibu rumah tangga di perumahan tersebut terpaksa menunda kegiatan yang bisa dilakukan pada pagi atau siang hari. Satu di antaranya mencuci pakaian.
“Berbagai keluhan dan laporan sudah kita layangkan ke Sistem Penyediaan Air Bersih atau SPAM Batam. Nah sampai kemarin tuh kita mengancam untuk melakukan aksi demo, tapi tetap tidak digubris. Ya walaupun ada pertemuan, namun hingga sekarang belum menemukan hasil yang berarti,” ujar pria 43 tahun yang berprofesi sebagai Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat itu.
Para warga berharap, pemerintah dapat mengambil sikap dan memberikan solusi terkait kondisi ini. Selain itu, warga meminta agar pemerintah melihat kinerja dari bawahannya.
“Kita juga sudah menyurati Ketua Komisi I DPRD Batam, Lik Khai untuk meminta solusi terkait ini. Nah sampai Pak Lik Khai datang langsung melihat kondisi di lapangan. Sekarang kami masih menunggu bagaimana titik terangnya, namun untuk hari ini air benar-benar mati total,” katanya.
Sementara, dikutip dari Tribun Batam, Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam yang juga menjabat sebagai Wali Kota Batam, Muhammad Rudi menjelaskan bahwa, jika kondisi pipa aliran ke rumah-rumah warga butuh diperbaiki.
Hal itu diduga menjadi penyebab aliran air tak berjalan lancar ke rumah-rumah warga.
“Butuh diperbaiki, pipa-pipa sudah tua. Tapi butuh anggaran yang besar,” ujarnya belum lama ini.
(red)







.gif)






















