- Embat Kalung Emas 2,5 Gram di Leher Seorang Bocah Demi Gaya Hidup
- Banyak Promo, Rayakan Natal dan Pergantian Tahun dengan Nuansa Baru di Swiss-Belhotel Batam
- RSUD Embung Fatimah Babak Belur, Dihajar Disbudpar Batam 0-4
- Jaga Alam dan Investasi di KPBPB
- Aksi Bersih Gulma di Waduk Duriangkang, BP Batam Ajak Warga Jaga Sumber Air Kota
- Beri Kemudahan Layanan Perizinan, BP Batam Raih Penghargaan Bhumandala Ariti 2025
- Menhan Koleb Bareng TNI AL dan PT Noahtu Shipyard Buat Kapal OPV ke-3 di Batam
- Resmi Dilantik Wali Kota, SWARA Batam Siap Menjadi Mitra Strategis Pemerintah
- Marpolex 2025 di Batam: Bukti Komitmen Indonesia Jaga Laut dari Ancaman Pencemaran
- Batam Sampaikan Komitmen Investasi USD 10 Miliar pada Forum Bisnis di Singapura
BP Batam Pastikan Pendataan Warga Terdampak Pengembangan Rempang Eco-City Terus Berlanjut

Keterangan Gambar : Agenda sosialisasi dan pendataan terhadap masyarakat terdampak rencana pengembangan Rempang belum lama ini. /BP Batam
KORANBATAM.COM - Badan Pengusahaan (BP) Batam berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan tahap awal Program Rempang Eco-City pada tahun 2024.
Oleh sebab itu, Anggota Bidang Pengelolaan Kawasan dan Investasi BP Batam, Sudirman Saad memastikan bahwa pendataan terhadap warga terdampak pengembangan Rempang pun akan terus berlanjut.
“Kita berharap, tim terpadu dapat menjembatani komunikasi antara BP Batam dan masyarakat yang terdampak pengembangan,” ujar Sudirman, Selasa (29/1/2024).
Pihaknya berharap, tidak ada lagi informasi simpang siur terkait rencana investasi di Rempang.
Melalui peran tim terpadu, kata Sudirman, BP Batam berupaya untuk terus melakukan sosialisasi agar masyarakat memahami tujuan dari proyek yang masuk dalam daftar Program Strategis Nasional (PSN) tersebut.
“Pembangunan ini bertahap. Jadi tidak serta-merta semuanya akan direlokasi. Untuk tahap awal, lahan yang akan digunakan seluas 2.370 hektare dan jumlah warga terdampak berjumlah 971 KK (kepala keluarga, red),” imbuhnya.
Sementara, Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait mengungkapkan bahwa, total warga yang telah bergeser ke hunian sementara sebanyak 94 KK.
Hingga saat ini, kata Ariastuty, sosialisasi terhadap warga terdampak pengembangan Rempang masih terus berjalan.
Dengan harapan, masyarakat dapat mendukung penuh rencana investasi tersebut sehingga memberikan manfaat ekonomi ke depannya.
“Pendataan masih terus berlangsung. Jadi kita ingin, realisasi investasi ini benar-benar clear. Ke depan, program ini juga akan membuka peluang kerja kepada seluruh masyarakat,” ujarnya. (*)







.gif)






















