Menhan Koleb Bareng TNI AL dan PT Noahtu Shipyard Buat Kapal OPV ke-3 di Batam
Punya Kemampuan Tempur Penuh

Reporter : KORANBATAM.COM 19 Nov 2025, 12:21:55 WIB BATAM
Menhan Koleb Bareng TNI AL dan PT Noahtu Shipyard Buat Kapal OPV ke-3 di Batam

Keterangan Gambar : Keel laying kapal Offshore Patrol Vessel ke-3 dengan nomor H7117 di industri galangan kapal swasta nasional, PT Noahtu Shipyard, Jalan Brigjen Katamso, Tanjung Uncang, Batuaji, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (19/11/2025). /iam/KoranBatam


KORANBATAM.COM - Kementerian Pertahanan (Kemhan), Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) dan PT Noahtu Shipyard melaksanakan keel laying atau peletakan lunas kapal Offshore Patrol Vessel (OPV) ke-3 dengan nomor H7117. Kapal berkemampuan tempur penuh ini dijadwalkan bakal rampung pada tanggal 10 Agustus 2028 mendatang.

“Kapal ini didesain dengan kemampuan tempur penuh dengan memiliki fungsi azasi sebagai kapal perang permukaan yang disiapkan untuk melaksanakan
tugas-tugas patroli dalam rangka Operasi Militer Perang (OMP) seperti surface to surface warfare (sesama kapal permukaan), surface to air warfare (serangan udara), danelectronic warfare (peperangan elektronik),” ujar Direktur PT Noahtu Shipyard, Adi Susanto dalam sambutannya, Rabu (19/11/2025) pagi.

Keel laying merupakan tahapan peletakan konstruksi utama struktur badan kapal dan menjadi perhitungan awal usia sebuah kapal.

Digelar di area docking industri galangan kapal swasta nasional di PT Noahtu Shipyard, di Jalan Brigjen Katamso, Tanjung Uncang, Batuaji, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), seremoni keel laying kapal OPV ke-3 dipimpin Staf Ahli Menhan bidang Sosial, Mayjen TNI Rionardo.

Acara ini dihadiri jajaran pejabat tinggi Kemhan, Wakil Asisten Logistik (Waaslog) Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Pertama TNI Aji Normani Hadi., M.Sc., serta jajaran direksi, komisaris dan manajemen PT Noahtu Shipyard.

Staf Ahli Menhan bidang Sosial, Mayjen TNI Rionardo mengatakan, proses keel laying kapal ini sudah memenuhi regulasi Safety of Life at Sea atau SOLAS.

Untuk tahapan keel laying disyaratkan berat blok yang sudah selesai proses assembly minimal 50 ton atau 1 persen dari total berat LWT atau Lightweight Tonnage kurang lebih 1544,954 ton.

Lebih lanjut, ia menuturkan pelaksanaan keel laying kapal OPV ke-3 ini dilakukan sesuai nomor kontrak: TRAK/385/PLN/V/2024 tanggal 6 Mei 2024. Hal ini menunjukkan progres pembangunan kapal OPV ke-3 mencatatkan deviasi positif.

Kapal OPV ke-3 nantinya akan dilengkapi sistem manajemen tempur, yang merupakan jantung dari kemampuan tempur kapal, terintegrasi dengan berbagai sensor, senjata dan sistem komunikasi memungkinkan kapal untuk memberikan efektivitas tempur yang optimal, memungkinkan kapal mampu mendeteksi dan melacak target dengan cepat dan akurat, sehingga kemampuan dapat lebih optimal untuk menetralisir ancaman.

Kapal OPV ke-3 memiliki spesifikasi panjang atau length overall (LoA) 98,00 dengan lebar atau breadth 13,50 meter dan kecepatan maksimum 28 knots saat berlayar.

Pembangunan OPV ke-3 tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) nasional, tetapi juga bertujuan menciptakan industri pertahanan nasional yang kuat, mandiri dan berdaya saing global.

Mayjen TNI Rionardo menjelaskan, pengadaan kapal OPV ke-3 ini bagian dari program pengembangan kekuatan pertahanan untuk mendukung TNI AL melakukan tugas dan fungsinya menjaga kedaulatan negara Republik Indonesia di laut.

“Pembangunan kapal OPV ke-3 di PT Noahtu Shipyard ini merupakan salah satu bentuk pembinaan industri pertahanan dalam negeri dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian membangun KRI sejenis di masa mendatang,” jelasnya.

Selain fungsi azasi, kapal OPV ke-3 juga dapat melaksanakan fungsi-fungsi tambahan dalam rangka Operasi Militer Selain Perang (OMSP) diantaranya Opskamla atau Maritime Interdiction Operation (MIO) Intelijen Maritim (Maritime Intelligence), Operasi Khusus Anti Teror Aspek Laut, Diplomasi Angkatan Laut (Naval Diplomacy), Pengamanan Obyek Vital Nasional dan TNI, Search and Rescue (SAR), Evakuasi medis melalui laut dan bantuan penanggulangan bencana alam.

Keel laying ditandai dengan peletakan koin di bawah kontruksi Blok B01 kapal OPV ke-3 dilanjutkan penandatanganan berita acara keel laying, penekanan tombol sirine dan pernyataan keel laying oleh staf ahli Menhan, Waaslog Kasal
dan Direktur PT Noahtu Shipyard. Agenda ditutup dengan pemberian cinderamata dan foto bersama.

 

(iam)




Komentar Facebook

Komentar dengan account Facebook