- Kredit Macet, Kooperatif, Pengeroyokan dan Damai: Debitur di Batam Ini Malah Digugat Leasing Adira Finance ke Pengadilan
- Setelah Dubes Australia, Saatnya Uni Emirat Arab Kunjungi Batam
- Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam Ditunjuk Komisaris Utama Taspen
- Kepala BP Batam Lantik dr Tanto sebagai Direktur RSBP Batam
- BP Batam-Pelaku Usaha Perkuat Sinergi Regulasi JPT lewat FGD
- Samsat Anambas Beri Diskon ke Masyarakat yang Bayar Pajak
- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
Dinkes Kepri Ajak Masyarakat Waspada, Varian Baru Lebih Ganas Sudah Sampai di Kepri

Keterangan Gambar : Foto/Kominfo
KORANBATAM.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) meminta semua pihak untuk mewaspadai varian baru Covid-19 yang lebih ganas, seperti virus yang menyerang masyarakat di India.
Kepala Dinkes Kepri, Mohammad Bisri, mengatakan, varian baru Covid-19 dapat terjadi bila jumlah pasien terus bertambah, dan tidak terkendali.
“Varian baru itu potensial lahir dari mutasi varian B1525 atau B117. Seorang pasien di Batam belum lama ini tertular B1525, namun sudah sembuh,” ujarnya, Rabu (2/6/2021).
Sementara varian B1525 dan B117 sudah masuk Batam dan Tanjungpinang berdasarkan hasil penelitian Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Kalau tidak terkendali, Batam bisa terkenal dengan varian baru yang lebih bahaya. Namun saat ini, masih dapat terkendali. Insya Allah, kita lawan dengan vaksin,” ujarnya.
Bisri juga mengatakan, awalnya, ia merasa pesimistis dapat menangani pasien Covid-19 bila jumlahnya melebih 2 ribu orang. Namun rasa pesimistis itu berubah ketika jumlah masyarakat yang divaksin semakin banyak.
Saat ini, kata dia jumlah kasus aktif Covid-19 di Kepri sebanyak 2.779 orang. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri serta pemerintah kabupaten dan kota masih mampu mengendalikannya sehingga kecil kemungkinan lahir varian baru yang lebih ganas.
Vaksinasi juga menghambat penambahan pasien Covid-19. Warga yang sudah divaksin hingga dosis kedua, masih dapat terinfeksi Covid-19, namun kondisinya rata-rata tidak bergejala, dan lebih cepat sembuh.
“Vaksin tidak membuat orang kebal terhadap Covid-19, namun imun tubuhnya lebih kuat sehingga tidak bergejala, dan cepat sembuh,” ucapnya.
(Kominfo /PR).