- Erlita Amsakar Kalungkan Medali dan Serahkan Hadiah Lomba Lari Batam 10K 2025
- Ada 2 Paket Terbaru di Harris Resort Waterfront Batam
- Kepala BP Batam Pimpin Upacara Hari Koperasi Nasional ke-78
- Harlah PKSS ke-1 Tahun, Momentum Sumpah Setia Melayu-Bugis dan Pengangkatan Tokoh Nasional
- Amsakar Achmad Lepas Ribuan Peserta Batam 10K Diikuti Pelari dari Dalam dan Luar Negeri
- Terus Ingatkan Warga, Kapolsek Bengkong Sebar Banner WhatsApp Waspada Curanmor-Sambang di Titik Rawan
- Kepala BP Batam Lepas Batam 10K 2025
- Kunjungan Sembang Petang Kapolri ke Pesantren UAS, Sinergi Ulama dan Negara
- Dorong Optimalisasi Aset, BP Batam Gelar Konsinyering Penataan dan Pengembangan Agribisnis
- DinSum Tjap Nyonya Gratis untuk Peserta Daftar Ulang Lari Batam 10K
Polsek Nongsa Ringkus Pelaku Penipuan Puluhan Pencaker di Batam dengan Total Kerugian Rp90 Juta

Keterangan Gambar : Pelaku penipuan puluhan Pencaker di Batam (dua dari kanan), hanya bisa tertunduk saat dihadirkan dalam gelar Konferensi Pers di halaman depan kantor Mapolsek Nongsa, Sabtu (4/9/2021). Foto/Ilham/KORANBATAM.COM
KORANBATAM.COM - Kepolisian Sektor (Polsek) Nongsa berhasil mengamankan seorang pria bernama Amiruddin (34) di wilayah Bengkong.
Pria ini ditangkap karena telah menipu puluhan warga yang ingin bekerja (Pencaker) di salah satu perusahaan di Kota Batam.
“Korbannya berjumlah 60 orang. Pengakuan pelaku (Amiruddin) ini, total kerugian senilai Rp90 juta. Pelaku ini menjanjikan akan memasukkan kerja di PT OZ Fastener dengan syarat setiap orang memberikan uang administrasi sebesar Rp1,5 juta dan akan dijanjikan bekerja paling lama tanggal 5-8 Agustus 2021. Namun, sampai saat ini lowongan pekerjaan yang dijanjikan pelaku (Amiruddin) kepada korban belum ada,” kata Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Nongsa, AKP Yudi Arvian didampingi Kepala Unit (Kanit) Reserse Kriminal (Reskrim), Iptu Sofyan Rida, saat gelar Konferensi Pers di halaman Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Nongsa, Sabtu (4/9/2021).
Adapun barang bukti (BB) yang berhasil diamankan polisi di antaranya berupa satu lembar kwitansi (bukti penyerahan uang yang diberikan pelaku yang ditandatangani secara kolektif para korban), satu (1) Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli milik Amiruddin (sebagai jaminan kepada korbannya), satu (1) jam tangan milik pelaku (hasil pembelian dari penipuan), dua (2) unit telepon genggam (HP) merek Nokia 105 warna hitam dan Realme (untuk berkomunikasi dengan para korbannya), lima (5) berkas hasil medical check-up korbannya dan 12 lembar slip transfer dari rekening milik korban serta tiga (3) lembar kwitansi dari Klinik Medilab.
Atas kejadian tersebut, pelaku dijerat Pasal 378 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Penipuan, dengan ancaman hukuman penjara paling lama 4 tahun kurungan penjara.
(iam)