- Dj Tia Gazer Getarkan Golden Beach Bengkong Kedua Kalinya, Akui Luar Biasa dan Menyala
- Perayaan Paskah Tingkat Kota Batam Dimaknai dengan Kekompakan yang Terus Terjaga
- BP Batam Gelar Workshop tentang Logistik Aerocity
- Buka UKW ke-16 PWI Kepri, Kepala BP Batam: Wartawan Penting Dalam Menciptakan Informasi Sehat dan Berkualitas
- Nonton Bareng, Kepala BP Batam Apresiasi Antusiasme Masyarakat Dukung Kemenangan Timnas Indonesia vs Iraq U23
- Terima Kunjungan Insan Pers Riau, Kepala BP Batam Ajak Dukung Pembangunan
- Ciptakan Wartawan yang Berkompeten, Puluhan Jurnalis Ikuti UKW ke-16 di Kepri
- Rapat Pleno Terbuka KPU Anambas Mencuat Calon Terpilih Wajib Sampaikan LHKPN
- Berikut 13 Pengarahan Pangkoopsud I ke Prajurit Lanud RHF dan Satrad 213
- UAS Isi Tausiyah di Masjid BJ Habibie BP Batam, Ajak Jemaah Laksanakan Ibadah Tepat Waktu
Projo Minta Kementerian BUMN Diisi oleh Pendukung yang Miliki Kemampuan
Keterangan Gambar : Sekretaris Jenderal Projo, Handoko (kanan, belakang), saat bersama Presiden RI, Joko Widodo (kiri,depan) (Foto : istimewa)
KORANBATAM.COM, JAKARTA - Relawan pendukung Presiden Republik Indonesia (RI) Ir H Joko Widodo (Jokowi), Projo, meminta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memperbanyak sosok komisaris dan direksi perusahaan pelat merah dari kalangan pendukung Jokowi. Permintaan itu disampaikan Sekretaris Jenderal Projo, Handoko, kepada wartawan, Jumat (30/10/2020).
“Pendukung Jokowi memiliki kompetensi yang memadai untuk mengisi posisi-posisi komisaris ataupun direksi di BUMN,” katanya, seperti dikutip detik.com.
Handoko kemudian menyindir Menteri BUMN, Erick Thohir. Dia menyebut Erick menganggap pendukung Jokowi tidak kompeten mengisi jabatan komisaris-direksi di BUMN.
Handoko juga melihat jumlah komisaris dan direksi dari relawan sangat sedikit hingga 1 tahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
“Pak Erick sepertinya menganggap para pendukung dari relawan tidak kompeten, tidak layak, dan bakal menyusahkan BUMN,” ujarnya.
Lebih lanjut, Handoko meminta Erick berkonsultasi dengan Jokowi tentang kompetensi para pendukung. Sebab, kata dia, Jokowi dan pendukung sudah saling berhubungan sejak 2012.
“Presiden Jokowi akan menunjukkan kompetensi itu. Mungkin Pak Erick belum mengetahuinya,” ujar Handoko.
Selain itu, dia menilai jumlah komisaris dan direksi dari kalangan relawan nonpartai seharusnya diperbanyak. Dia juga mengatakan relawan profesional memiliki chemistry yang sangat kuat untuk mengawal visi dan misi Jokowi.
“Maka, besarnya keinginan masyarakat agar BUMN dikelola dengan sehat akan lebih mudah dicapai,” kata Handoko.
Projo adalah organisasi kemasyarakatan (Ormas), yang beranggotakan pendukung setia Jokowi. Projo seringkali diartikan sebagai Pro Jokowi. Padahal sejatinya kata Projo berasal dari Bahasa Sansekerta yang artinya pemerintahan negeri, kerajaan, atau istana. Sedangkan dalam Bahasa Jawa Kawi, Projo artinya rakyat.
Ketua Umum Projo, saat ini dijabat oleh Budi Arie Setiadi. Pria yang akrab dipanggil Muni ini juga menjabat Wakil Menteri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia.
Sumber: detik.com
(AFP)