- PLN Batam Ingatkan Bahaya Main Layang-layang di Sekitar Jaringan Listrik
- PLN Batam Gelar Upacara HUT ke-80 RI, Teguhkan Semangat Persatuan dan Apresiasi untuk Masyarakat
- Begini Pesan Mendalam Pangkogabwilhan I ke Prajurit Lanal Tarempa
- Pangkogabwilhan I Apresiasi Lanal Tarempa yang Lestarikan Sejarah
- Bupati Anambas Tekankan Pentingnya Pramuka Hadir Ditengah Masyarakat
- Polres Bersinergi dengan Pemkab dan Bulog Salurkan Beras Murah Bermutu
- Bupati Anambas Pimpin Upacara Kemerdekaan dengan Khidmat
- Meriah, Pentas Seni Kelurahan Tarempa Warnai Peringatan HUT ke-80 RI di Anambas
- Upacara HUT Kemerdekaan ke-80 RI Batam, Ada Penggagal dan Pemusnah Penyelundupan Narkoba 4 Ton di Barisan Tamu Kehormatan
- Detik-Detik Keberangkatan Pangkogabwilhan I, Bupati Anambas Lepas dengan Kesan Mendalam di Lanudal Matak
Temui Pengunjuk Rasa, BP Batam Tekankan PSN Rempang untuk Kesejahteraan Masyarakat

Keterangan Gambar : Direktur PTSP, Harlas Buana (kanan) tengah berdialog dengan mahasiswa saat menggelar unjuk rasa di gerbang masuk kantor BP Batam, Kepulauan Riau, Senin (23/12/2024). /BP Batam
KORANBATAM.COM - Badan Pengusahaan (BP) Batam melalui Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), Harlas Buana menemui puluhan mahasiswa yang menggelar aksi unjuk rasa di gerbang masuk kantor BP Batam, Senin (23/12/2024).
Saat menemui pengunjuk rasa, Harlas menegaskan bahwa, Rempang Eco City bertujuan untuk membangun dan mensejahterakan masyarakat. Sebab, selain menjadi kawasan industri, nantinya kawasan Rempang juga akan disiapkan untuk sektor perdagangan, residensial, hingga wisata yang terintegrasi.
“Dengan investasi Rempang Eco-City yang mencapai Rp381 triliun, akan menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 306 ribu orang. Penyerapan tenaga kerja itu akan diutamakan kepada masyarakat Rempang,” ujarnya.
Oleh karena itu, Harlas mengajak seluruh elemen masyarakat Batam termasuk instansi terkait untuk berkolaborasi dalam mendukung investasi di proyek strategis nasional (PSN) Rempang Eco City ini. Instansi terkait hingga seluruh masyarakat diharapkan dapat bersama-sama mengawal agar tenaga kerja yang terserap merupakan warga asli Rempang.
Untuk mendukung terserapnya masyarakat Rempang dalam investasi ini, juga akan disiapkan pelatihan untuk persiapan bekerja di kawasan industri yang akan dibangun. Sementara untuk warga yang mata pencariannya nelayan dan tetap ingin menjadi nelayan, juga akan dibantu pelatihan, sarana usaha hingga permodalan untuk melanjutkan pekerjaan sebagai nelayan.
Selanjutnya, dari investasi ini juga akan terbukanya peluang usaha baru seperti usaha kos-kosan, laundry, bengkel, warung, pertanian aquaponik sampai industri rumah tangga.
“Semuanya pasti akan mengawal semua itu. Termasuk dari media juga bisa mengawalnya,” kata dia.
Masih kata Harlas, pada prinsipnya BP Batam sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat bertugas untuk menyelesaikan pemenuhan hak-hak masyarakat Rempang.
“Saat ini, seluruh proses masih terus berjalan sesuai aturan yang ada. Oleh karenanya mari kita jaga situasi yang kondusif agar investasinya bisa berjalan,” imbuhnya mengakhiri. (*)