- Lapor Polisi Anak Dicabuli Pacar di Bengkong, Ayah Ditangkap karena Ikut Setubuhi
- Gelar Halal Bihalal Daring, MAKPI Bawa Misi sebagai Organisasi Profesi Peminat Kebijakan Publik
- Bobol Bengkel Las di Marina Sekupang, 2 Pemuda Diringkus
- Pria Paruh Baya Curi Uang dan Ponsel Milik Teman Satu Mess di Bengkong, Pelaku Diringkus
- Buaya Sering Muncul di Sungai Sei Langkai Sagulung Gegerkan Warga, Polisi Imbau Waspada
- Halal Bihalal, Danlanud RHF Tanjungpinang Gelar Apel Luar Biasa
- Kegiatan Industri Bangkit, Rudi Optimistis Pertumbuhan Investasi Meroket
- BUP BP Batam Layani 580 Ribu Penumpang pada Periode Angkutan Lebaran 2024
- Pemuda Ini Tikam Teman Sendiri, Pelaku Ditangkap Polsek Bengkong
- Polsek Bulang Bagi-bagi 15 Life Jacket ke Penambang Boat Pulau Buluh dan Setokok
Dengar Suara Tangis Anak Tetangga, Yuliana Kaget Lihat Ibu Dua Anak Gantung Diri
Keterangan Gambar : Korban (AS) saat dievakuasi pihak kepolisian ke RSUD Tarempa. (Foto : JM/KORANBATAM.COM)
KORANBATAM.COM, ANAMBAS - Seorang wanita ditemukan oleh tetangganya gantung diri, di tiang pintu kamarnya, sontak membuat Yuliana gemetaran melihat seorang ibu beranak dua (AS) telah tergantung dengan menggunakan kain.
Yuliana mengatakan, kejadian itu berawal ketika dirinya mendengar suara tangisan anak tetangganya yang tidak berhenti.
“Saya dengar suara anaknya menangis terus tanpa henti, akhirnya saya lihat dari luar, kebetulan pintunya terbuka. Saya kaget melihat mak Ojah (nama anak korban) telah tergantung di tiang kamarnya,” ujar Yuliana, saksi pertama yang melihat korban, di Kampung Baru, Kelurahan Tarempa, Selasa (6/10/2020) sekira pukul 11.00 WIB.
Yuliana menambahkan, tak berani masuk ke dalam rumah, dirinya hanya berdiri di depan pintu dan memanggil suaminya. Setelah itu, suaminya juga memanggil semua warga yang ada disekitar lokasi dan kemudian warga melaporkan kepada pihak kepolisian.
“Saya hanya berdiri di luar dan langsung panggil suami, setelah itu suami panggil warga semua yang ada di depan rumah. Saya sampai gemetaran liat korban tergantung,” katanya.
Yuliana juga menyampaikan, dirinya kasihan melihat anak korban yang masih balita. Bahkan dirinya, tidak pernah mendengar ada perkelahian atau keributan dengan tetangganya. Selama ini korban dikenal baik dan ramah, jika ketemu pasti saling menyapa.
“Kasihan melihat dua anaknya, yang paling besar Ojah. makanya warga panggil mak Ojah dan anak kedua itu masih bayi. Kasihan sekali anaknya,” ujarnya.
Sampai saat ini, menjadi pertanyaan warga sekitar, dikarenakan pagi sekitar pukul 08.00 WIB, korban masih berkumpul bersama warga. Dan tidak ada tanda sama sekali, jika yang bersangkutan akan melakukan gantung diri. Apalagi jika diketahui suami yang gantung diri tersebut merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Inspektorat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Anambas.
“Rasanya tidak mungkin saja, karena pagi tadi, masih kumpul bersama warga sekitar, di depan rumah. Kalau tak salah suaminya itu bekerja di Inspektorat Pemkab Anambas,” katanya.
Sementara, salah satu teman sekantor suami korban, menyampaikan bahwa, jika selama ini suami korban tidak pernah bermasalah baik dikantornya. Bahkan suaminya tersebut dikenal baik dan rajin dalam bekerja.
“Kalau suaminya itu (AA), tidak pernah ada masalah dan anaknya termasuk baik dalam pekerjaan. Selama ini juga tidak pernah kami dengar ada keluhan atau cerita tentang keluarganya,” kata rekan kerja suami korban, yang enggan menyebut namanya.
Saat ini, mayat korban yang diduga bunuh diri tersebut dibawa oleh pihak kepolisian ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarempa.
(JM)