- Siapkan SDM Tangguh, Amsakar Dorong Transformasi Pendidikan Vokasi di Batam
- Khidmatnya Upacara Peringatan HUT TNI ke-80 di Kodaeral IV Batam
- PLN Batam Tandatangani PJBTL dengan PT Teknologi Data Infrastruktur
- Iptu Adyanto Syofyan Pindah Tugas
- Minta Pengembang Lengkapi Perizinan
- Lapangan jadi Saksi, Batam-Singapura Pererat Hubungan lewat Bola Voli
- Parkir Sembarangan, BP Batam Tertibkan Chassis Kontainer di Bahu Jalan Batu Ampar
- Semoga Bermanfaat, Tana Group Gelar Sembako Tebus Murah untuk Warga di Bengkong Batam
- AKP Mardalis Isi Khotbah dan Jadi Imam Salat Jumat di Musala Nurul Hidayah Kabil, Ini Pesannya
- 2 Penyelundup Sabu 1 Kg Lebih dari Malaka Digagalkan Kodaeral IV Batam di Pelabuhan Rakyat Sagulung
Hari Pertama Job Fair Dibuka Pencaker dan Perusahaan Kecewa

Keterangan Gambar : Para Pencaker berlomba untuk memasukkan lamarannya secara manual (Foto : ilham)
KORANBATAM.COM, Batam - Ribuan para Pencari Kerja (Pencaker) yang memadati Job Fair merasa kecewa. Pasalnya server Elektronik Bursa Kemenaker Down saat hari pertama pembukaan job fair, yang dibuka oleh Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) bersama Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kepri, Jumat (22/11/2019) di CC Batamindo Mukakuning, Batam.
Petugas stand perusahaan PT Schneider Electric Manufacturing, Mauna mengatakan sangat kecewa, disaat hari pertama pembukaan Job Fair terhambat dikarenakan gangguan pada sistem server Kemenaker yang Down. Sehingga harus mengunakan sistem manual untuk menerima lamaran para pencari kerja.
"Server Kemenaker down pada hari pertama pembukaan job fair, jadinya pakai sistem manual," ujar Mauna.
Mauna menjelaskan, karena server down, perusahaan tidak bisa melihat jumlah pelamar yang melamar kerja keperusahaannya.
"Kami tidak tahu berapa jumlah pelamar ke perusahaan kami," ujarnya.
Sementara itu, Intan salah satu Pencaker lainnya yang ingin melamar pekerjaan di Job Fair Kemenaker juga merasa kecewa, karena info yang didapat wajib mendaftar melalui website.
"Walaupun saya mendaftar manual, tapi saya kurang yakin akan diterima oleh pihak perusahaan," kata Intan.
Lanjutnya, ketidak yakinannya disebabkan karena pendaftaran manual, dan data dimasukkan panitia setelah server kembali pulih.
"Iya mas, kalau mereka masukkan data kita, kalau tidak macam mana mas. Sementara yang daftar puluhan ribu orang, makanya saya tidak yakin," tutupnya. (Ilham/red/PR)