- PLN Batam Ingatkan Bahaya Main Layang-layang di Sekitar Jaringan Listrik
- PLN Batam Gelar Upacara HUT ke-80 RI, Teguhkan Semangat Persatuan dan Apresiasi untuk Masyarakat
- Begini Pesan Mendalam Pangkogabwilhan I ke Prajurit Lanal Tarempa
- Pangkogabwilhan I Apresiasi Lanal Tarempa yang Lestarikan Sejarah
- Bupati Anambas Tekankan Pentingnya Pramuka Hadir Ditengah Masyarakat
- Polres Bersinergi dengan Pemkab dan Bulog Salurkan Beras Murah Bermutu
- Bupati Anambas Pimpin Upacara Kemerdekaan dengan Khidmat
- Meriah, Pentas Seni Kelurahan Tarempa Warnai Peringatan HUT ke-80 RI di Anambas
- Upacara HUT Kemerdekaan ke-80 RI Batam, Ada Penggagal dan Pemusnah Penyelundupan Narkoba 4 Ton di Barisan Tamu Kehormatan
- Detik-Detik Keberangkatan Pangkogabwilhan I, Bupati Anambas Lepas dengan Kesan Mendalam di Lanudal Matak
Pedagang Pasar Seken RCTI Sepi Pembeli dan Susah Dapatkan Barang

Keterangan Gambar : Suasana kios milik Wandi (32) penjual scoteer bekas, tampak sepi pembeli akibat pandemi COVID-19 yang melanda, Senin (31/8/2020) siang. (Foto : istimewa)
KORANBATAM.COM, BATAM - Kondisi pandemi COVID-19 punya dampak besar ke pedagang pasar seken di RCTI, tepatnya di Komplek Industri Jalan Tenggiri, Tanjung Sengkuang, Batuampar, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Selasa (1/9/2020).
Seorang penjual scoteer bekas, Wandi (32) mengaku penjualnya mengalami penurunan yang sangat drastis selama pandemi COVID-19 terjadi.
Wandi mengatakan belum ada pembeli yang datang untuk membeli barang dagangannya hari itu. Selain itu, dia juga hanya menjual stok barang-barang lama saja dikarenakan hingga sampai dengan hari ini barang-barang baru belum bisa didatangkan lagi baik dari Singapura dan Malaysia.
“Barangnya dari Singapura. Sekarangkan Singapura masih lockdown. Jadi kami kesulitan mendapatkan barang baru,” ujar Wandi dilansir dari laman TribunBatam, Senin (31/8/2020) kemarin.
Wandi mengakui, sebelum wabah pandemi virus Corona, banyak pembeli yang datang ke kiosnya untuk melihat dan membeli barang dagangannya itu. Kini, seorang pun belum tentu singgah dan mampir untuk melihat barang-barang yang dipajangkannya di pinggir jalan, di depan kiosnya itu.
Ia hanya bertahan hidup seadanya saja dan berharap pandemi COVID-19 segera berakhir agar kehidupan khususnya ekonomi bisa normal kembali seperti sedia kala.
Tidak hanya Wandi, pedagang lain pun ikut juga merasakan dampak akibat wabah pandemi COVID-19 itu. Salah satunya Aldo (37), penjual barang elektronik kipas angin bekas, Aldo pun mengalami hal serupa.
“Kalau seperti ini terus, yang ada lama-lama bisa bangkrut mas. Ini saja kami menjual stok barang-barang lama saja ke pembeli. Sebelum pandemi, bisa menjual 2 hingga 3 kipas angin aja. Tetapi sekarang, syukur kalau sehari ada membeli datang ke tempat jualannya,” ucapnya sambil berdoa dan berharap agar pandemi COVID-19 ini segera usai sehingga perekonomian kembali seperti dulu lagi.