- Samsat Anambas Beri Diskon ke Masyarakat yang Bayar Pajak
- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
- CIMB Niaga Gelar Festival Musik Sunset 2 Hari di Kebun TMII Jakarta
- PLN Batam Siap Laksanakan Kebijakan Tarif dari Pemerintah Mulai 1 Juli 2025
- Penemuan Batu Bata Bersejarah di Dapur Arang Batam
Pedagang Pasar Seken RCTI Sepi Pembeli dan Susah Dapatkan Barang

Keterangan Gambar : Suasana kios milik Wandi (32) penjual scoteer bekas, tampak sepi pembeli akibat pandemi COVID-19 yang melanda, Senin (31/8/2020) siang. (Foto : istimewa)
KORANBATAM.COM, BATAM - Kondisi pandemi COVID-19 punya dampak besar ke pedagang pasar seken di RCTI, tepatnya di Komplek Industri Jalan Tenggiri, Tanjung Sengkuang, Batuampar, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Selasa (1/9/2020).
Seorang penjual scoteer bekas, Wandi (32) mengaku penjualnya mengalami penurunan yang sangat drastis selama pandemi COVID-19 terjadi.
Wandi mengatakan belum ada pembeli yang datang untuk membeli barang dagangannya hari itu. Selain itu, dia juga hanya menjual stok barang-barang lama saja dikarenakan hingga sampai dengan hari ini barang-barang baru belum bisa didatangkan lagi baik dari Singapura dan Malaysia.
“Barangnya dari Singapura. Sekarangkan Singapura masih lockdown. Jadi kami kesulitan mendapatkan barang baru,” ujar Wandi dilansir dari laman TribunBatam, Senin (31/8/2020) kemarin.
Wandi mengakui, sebelum wabah pandemi virus Corona, banyak pembeli yang datang ke kiosnya untuk melihat dan membeli barang dagangannya itu. Kini, seorang pun belum tentu singgah dan mampir untuk melihat barang-barang yang dipajangkannya di pinggir jalan, di depan kiosnya itu.
Ia hanya bertahan hidup seadanya saja dan berharap pandemi COVID-19 segera berakhir agar kehidupan khususnya ekonomi bisa normal kembali seperti sedia kala.
Tidak hanya Wandi, pedagang lain pun ikut juga merasakan dampak akibat wabah pandemi COVID-19 itu. Salah satunya Aldo (37), penjual barang elektronik kipas angin bekas, Aldo pun mengalami hal serupa.
“Kalau seperti ini terus, yang ada lama-lama bisa bangkrut mas. Ini saja kami menjual stok barang-barang lama saja ke pembeli. Sebelum pandemi, bisa menjual 2 hingga 3 kipas angin aja. Tetapi sekarang, syukur kalau sehari ada membeli datang ke tempat jualannya,” ucapnya sambil berdoa dan berharap agar pandemi COVID-19 ini segera usai sehingga perekonomian kembali seperti dulu lagi.