- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
- CIMB Niaga Gelar Festival Musik Sunset 2 Hari di Kebun TMII Jakarta
- PLN Batam Siap Laksanakan Kebijakan Tarif dari Pemerintah Mulai 1 Juli 2025
- Penemuan Batu Bata Bersejarah di Dapur Arang Batam
- Istri di Bengkong Polisikan Suami gegara Cabuli Putri Pertamanya Sendiri
Update Terkini Total Buaya yang Berhasil Ditangkap Kembali saat Lepas dari Penangkaran Pulau Bulan

Keterangan Gambar : Penampakan 3 dari 7 ekor buaya yang berhasil ditangkap kembali oleh tim patroli hunting, Jumat (17/1/2025) malam. /Polsek Bulang
KORANBATAM.COM - Sebanyak 20 ekor buaya yang lepas dari penangkaran Pulau Bulan, Kecamatan Bulang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) pada Senin (13/1/2025) beberapa waktu lalu, kembali ditangkap Tim Terpadu.
Kapolsek Bulang, Iptu Adyanto Syofyan menyampaikan bahwa, operasi pencarian buaya lepas masih terus dilakukan hingga hari ini, Jumat (17/1) malam. Terbukti, total tujuh ekor buaya yang lepas dari penangkaran telah ditangkap.
Adhie, sapaannya, menyebut, satu ekor ditangkap tim patroli hunting buaya dari Pulau Seraya. Sedangkan sisanya di Pulau Mengkada.
“Iye, dari tanggal 13 sampai 17 Januari 2025 total ada 20 ekor yang berhasil ditangkap tim patroli. 1 dari di Pulau Seraya, dan 6 di Pulau Mengkada,” ujarnya kepada KoranBatam, Sabtu (18/1) dinihari.
Lanjut Adhie, pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap buaya-buaya yang lepas tersebut. Pasalnya, jumlah buaya yang lepas dari penangkaran milik PT Perkasa Jagat Karunia (PJK) sekitar lebih kurang 20 sampai 30an ekor.
“Masih patroli hunting menggunakan speedboat. Karena orang penakaran (Pak Toni Budiharjo, red) yang menyampaikan pada saat rapat bersama Bapak Wali Kota Batam, Muhammad Rudi tadi,” sebutnya lewat pesan grup WhatsApp.
“Itu kisaran lebih kurang 20-30an ekor buaya lagi,” sambungnya.
Adhie menambahkan, beberapa buaya yang ditangkap memiliki ukuran yang besar, bahkan ada yang panjangnya lebih 3 meter.
“Harus rame-rame tangkapnya, ada yang panjang 3 meteran. Nah bobotnya yang tak tau berapa, karena babonnya sama dan tak ditimbang,” ucap dia.
Bentuk Tim Terpadu hingga Minta Penangkaran Buaya Diperbaiki
Keterangan Gambar: Rapat sejumlah pemangku Kota Batam soal lepasnya buaya dari penangkaran Pulau Bulan di kantor Marketing Centre BP Batam, Jumat (17/1/2025). /BP Batam
Terpisah, diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam sekaligus Wali Kota Batam, Muhammad Rudi membentuk tim terpadu untuk menangani persoalan lepasnya buaya dari penangkaran Pulau Bulan. Diharapkan tim yang terbentuk dapat memudahkan pencarian buaya.
Dalam rapat bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Batam dan PT PJK, Rudi menyebut jika pembentukan tim ini merupakan gerak cepat pemerintah dalam merespons kekhawatiran masyarakat Batam.
“Ini peristiwa force majeure (keadaan memaksa atau keadaan kahar, red). Pemerintah melalui tim terpadu ini akan berupaya untuk menangani dampak dari persoalan yang ada,” kata Rudi di kantor Marketing Centre BP Batam, siang tadi.
Adapun tim terpadu ini terdiri dari personel TNI, Kepolisian serta gabungan perangkat lainnya.
“Target kita 1 minggu. Metode penangkapannya pun juga harus sesuai aturan hukum yang berlaku karena buaya termasuk hewan yang dilindungi,” jelasnya.
Orang nomor satu di Batam ini juga meminta agar PT PJK segera memperbaiki penangkaran buaya miliknya. Bukan tanpa alasan, menurut Rudi, peristiwa ini menjadi persoalan besar apabila tidak mendapat atensi serius.
“Kalau tidak ada tindakan, peristiwa ini bisa memberikan pengaruh buruk terhadap kenyamanan dan sektor pariwisata. Oleh sebab itu, mesti ada evaluasi dari perusahaan agar tidak kembali terulang,” imbuhnya.
Sementara, Pimpinan PT PJK, Toni Budiharjo mengungkap, pihaknya telah membentuk 17 tim untuk menangkap buaya penangkaran yang lepas.
“Kami juga dibantu oleh masyarakat dalam pencarian buaya ini. Dengan dukungan tim terpadu pencariannya bisa maksimal sesuai target waktu yang telah disepakati,” ujarnya dalam rapat.
Berikut data jumlah buaya yang sudah tertangkap:
• Tanggal 13 Januari 2025: 1 ekor
- Pulau Mengkada: 1 ekor
• Tanggal 14 Januari 2025: 3 ekor
- Pulau Mengkada : 3 ekor
• Tanggal 15 Januari 2025: 4 ekor
- Pulau Buluh: 1 ekor
- Pulau Mengkada: 1 ekor
- Pulau Geranting: 1 ekor
- Teluk Paku: 1 ekor
• Tanggal 16 Januari 2025: 5 ekor
- Sungai lokan: 4 ekor
- Teluk paku: 1 ekor
• Tanggal 17 Januari 2025: 7 ekor
- Pulau Seraya: 1 ekor
- Pulau Mengkada: 6 ekor
(iam)