- Dinkes-BPJS Kesehatan Batam Optimis 144 Penyakit Tuntas di FKTP
- Polisi Temukan Kendaraan Pemerintah DLH Batam Tak Memiliki Lampu Stoplamp Belakang-Sein hingga yang Pajaknya Mati
- Berkat Ramadan 2025: Harris Hotel Batam Center Siap Sajikan 50 Menu Pilihan saat Berbuka Puasa
- Undian CPF: Empat Konsumen Hoki Bawa Pulang 1 Villa dan 3 Rumah dari Central Group
- Serah Terima Jabatan Plt Direktur RSBP Batam Berjalan Khidmat
- Sari Ater Hospitality Bandung Jajaki Investasi Pariwisata di Batam
- Asep Lili Holilulloh Jabat Plt Direktur RSBP Batam, Gantikan dr Sri Rezeki Handayani
- Lazuardi Pare Jabat Ketua DPC HPI Batam periode 2025-2030, Ardiwinata: Bersiap Sambut Munas
- BP Batam Siap Sukseskan Keputusan Pemerintah Pusat Terkait Keberlanjutan Ex-Officio
- Warga Anambas Antusias Ikuti Jalan Santai pada Sempena Hari Pers Nasional 2025
Aliasar Gugat Sekwan, Bupati Lingga dan Istrinya di PN Tanjungpinang
Babak Baru Buntut Dugaan Korupsi Bonsai dan Pengancaman Wartawan

Keterangan Gambar : Aliasar, Kepala Biro RadarKepri.com Kabupaten Lingga menunjukkan surat gugatan PMH di PN Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Selasa (5/11/2024). /1st
KORANBATAM.COM - Setelah membuat laporan pengaduan ke Kepolisian Daerah (Polda) Kepulauan Riau (Kepri) soal pengancaman, Kepala Biro RadarKepri.com di Kabupaten Lingga, Aliasar hari ini, Selasa (5/11/2024) resmi mengajukan gugatan perdata Perbuatan Melawan Hukum (PMH) atas perbuatan Safaruddin, Sekretaris Dewan (Sekwan) Lingga.
Gugatan PMH yang diajukan Aliasar melalui kuasa hukumnya, Suherman di Pengadilan Negeri (PN) Tanjungpinang ini terdaftar dan teregistrasi dengan Nomor: 79/Pdt.G/2024/PN Tpg, tanggal 5 November 2024.
Tindakan pengancaman yang dilakukan oleh suami Ketua dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Lingga, Mayasari itu, membuat Aliasar yang juga merupakan wartawan ini merasa dirugikan secara materil dan immateril.
“Kita telah menghitung kerugian materil dan immateril, nilainya ada dalam materi gugatan. Nanti akan kita buka semua di persidangan,” sebut Suherman.
Selain Safaruddin yang digugat melakukan PMH, kata Suherman, pihaknya juga memasukkan Bupati Lingga, Muhammad Nizar dan istrinya, Maratusholiha sebagai turut tergugat.
Suherman menduga, pengancaman yang dilakukan oleh Safaruddin karena adanya pengungkapan kasus dugaan korupsi tanaman hias dan bonsai di halaman kantor Bupati Lingga yang ditulis Aliasar.
Dimana dalam tulisan itu, beliau melanjutkan, disebutkan adanya keterlibatan Maratusholiha selaku Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Lingga.
“Patut diduga aksi pengancaman ini disuruh langsung maupun tidak langsung oleh Bupati Lingga, Muhammad Nizar dan atau istrinya. Itu alasan hukumnya kami menjadikan keduanya sebagai turut tergugat,” tegasnya.
Adapun mengenai bukti-bukti menguatkan dalil-dalil hukum PMH yang dimiliki, tambah Suherman, adalah rekaman suara dan video.
“Kita akan tampilkan dalam persidangan nanti bukti-bukti tersebut,” pungkasnya.
(red)